Berita

Preside Joko Widodo/Net

Politik

Jokowi: Jangan Lupa Agenda Besar Kita Keluar Dari Middle Income Trap

SELASA, 28 JULI 2020 | 12:55 WIB | LAPORAN: AHMAD SATRYO

Laju pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun 2020 ini diprediksi seret karena masih mewabahnya virus corona baru (Covid-19). Untuk itu, para menteri diminta untuk menyusun rencana anggaran pendapatan dan belanja negara (RAPBN) tahun 2021 dengan matang.

Permintaan itu disampaikan langsung Presiden Joko Widodo dalam rapat terbatas virtual bertajuk “Rancangan Postur APBN Tahun 2021”, di Istana Bogor, Selasa (28/7). 

"Kita tahu APBN hanya berkontribusi kurang lebih 14,5 (persen) pada PDB (produk domestik bruto) negara kita. Oleh sebab itu, dalam situasi krisis seperti ini belanja pemerintah menjadi instrumen utama untuk daya ungkit," ungkap Jokowi

Belanja-belanja negara dan pemerintahan di dalam RAPBN 2021, diharapkan Jokowi bisa diprioritaskan untuk sektor swasta dan UMKM agar roda perekonomian bisa pulih kembali.

"Mesin penggerak ekonomi ini (sektor swasta dan UMKM harus diungkit dari APBN kita yang terarah yang tepat sasaran," sambungnya.

Lebih lanjut, mantan walikota Solo ini juga berharap ke jajarannya untuk tidak melupakan agenda-agenda besar negara dalam konteks pemulihan ekonomi akibat corona sekarang ini. Yaitu untuk bergerak cepat keluar dari jebakan negara berpendapatan menengah (middle income trap).

"Saya ingin menekankan lagi, meskipun kita menghadapi situasi sulit, kita juga tidak boleh melupakan agenda-agenda besar, agenda-agenda staregis besar bangsa kita terutama dalam langkah-langkah untuk bisa keluar dari middle income trap,” tuturnya.

Menurutnya, sejak 1 juli 2020 Indonesia telah berhasil meraih predikat pada upper middle income country.

“Namun kita tahu tantangan untuk keluar dari middle income trap masih besar dan panjang," demikian Joko Widodo menambahkan.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

UPDATE

Ukraina Lancarkan Serangan Drone di Beberapa Wilayah Rusia

Rabu, 01 Mei 2024 | 16:03

Bonus Olimpiade Ditahan, Polisi Prancis Ancam Ganggu Prosesi Estafet Obor

Rabu, 01 Mei 2024 | 16:02

Antisipasi Main Judi Online, HP Prajurit Marinir Disidak Staf Intelijen

Rabu, 01 Mei 2024 | 15:37

Ikut Aturan Pemerintah, Alibaba akan Dirikan Pusat Data di Vietnam

Rabu, 01 Mei 2024 | 15:29

KI DKI Ajak Pekerja Manfaatkan Hak Akses Informasi Publik

Rabu, 01 Mei 2024 | 15:27

Negara Pro Rakyat Harus Hapus Sistem Kontrak dan Outsourcing

Rabu, 01 Mei 2024 | 15:17

Bandara Solo Berpeluang Kembali Berstatus Internasional

Rabu, 01 Mei 2024 | 15:09

Polisi New York Terobos Barikade Mahasiswa Pro-Palestina di Universitas Columbia

Rabu, 01 Mei 2024 | 15:02

Taruna Lintas Instansi Ikuti Latsitardarnus 2024 dengan KRI BAC-593

Rabu, 01 Mei 2024 | 14:55

Peta Koalisi Pilpres Diramalkan Tak Awet hingga Pilkada 2024

Rabu, 01 Mei 2024 | 14:50

Selengkapnya