Berita

Menteri Pertahanan Amerika Serikat (AS), Mark Esper; Menteri Luar Negeri AS, Mike Pompeo; Menteri Luar Negeri Australia, Marise Payne; dan Menteri Pertahanan Australia, Linda Reynolds/Net

Dunia

Bersatu Lawan China, Menlu Dan Menhan AS-Australia Bertemu

SELASA, 28 JULI 2020 | 11:33 WIB | LAPORAN: SARAH MEILIANA GUNAWAN

. Amerika Serikat (AS) dan Australia tampak kompak mencari cara untuk bersatu menghadapi China. Keduanya bahkan membuka dialog tingkat tinggi di Washington.

Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo dan Menteri Pertahanan Mark Esper pada Senin (27/7) kehadiran rekan-rekannya dari Australia. Mereka adalah Menteri Luar Negeri Marise Payne dan Menteri Pertahanan Linda Reynolds.

Pertemuan 2+2 tersebut akan dilangsungkan selama dua hari, mencakup konferensi pers pada Selasa (28/7), melansir AFP.


Pertemuan tersebut terjadi di tengah ketegangan antara AS dan China di berbagai bidang. Mulai dari perdagangan, teknologi, Hong Kong, hak asasi manusia, hingga Laut China Selatan dan pandemik Covid-19.

Pekan lalu, AS telah memerintahkan penutupan Konsulat Jenderal China di Houston, Texas atas tuduhan spionase. Menurut Pompeo, selama ini Barat telah menjadikan Biejing sebagai seorang "Frankenstein".

Sebagai balasan, China memerintahkan penutupan Konsulat Jenderal AS di Chengdu.

Baru-baru ini, Australia mengikuti jejak AS untuk menolak klaim Beijing atas Laut China Selatan. Selain itu, Australia juga mendukung seruan AS untuk melakukan penyelidikan internasional mengenai asal usul virus corona.

Tindakan Australia yang selalu mengikuti AS tersebut membuat China geram. Beijing telah memutuskan sejumlah tindakan balasan, khususnya dalam perdagangan. Salah satunya dengan menghentikan impor anggur dan daging dari Australia.

Hubungan persahabatan AS dan Australia bukan hanya terlihat pada hari ini. Sejak Perang Dunia I, Australia mendampingi AS berperang dalam setiap konflik besar.

Dalam sebuah pernyataan, Payne dan Reynolds mengatakan mereka akan melakukan karantina mandiri selama 14 hari setelah kembali sesuai dengan persyaratan pemerintah Australia untuk semua pelancong internasional.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Kades Diminta Tetap Tenang Sikapi Penyesuaian Dana Desa

Rabu, 31 Desember 2025 | 12:10

Demokrat Bongkar Operasi Fitnah SBY Tentang Isu Ijazah Palsu Jokowi

Rabu, 31 Desember 2025 | 12:08

KPK Dalami Dugaan Pemerasan dan Penyalahgunaan Anggaran Mantan Kajari HSU

Rabu, 31 Desember 2025 | 12:01

INDEF: MBG sebuah Revolusi Haluan Ekonomi dari Infrastruktur ke Manusia

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:48

Pesan Tahun Baru Kanselir Friedrich Merz: Jerman Siap Bangkit Hadapi Perang dan Krisis Global

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:40

Prabowo Dijadwalkan Kunjungi Aceh Tamiang 1 Januari 2026

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:38

Emas Antam Mandek di Akhir Tahun, Termurah Rp1,3 Juta

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:26

Harga Minyak Datar saat Tensi Timteng Naik

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:21

Keuangan Solid, Rukun Raharja (RAJA) Putuskan Bagi Dividen Rp105,68 Miliar

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:16

Wacana Pilkada Lewat DPRD Salah Sasaran dan Ancam Hak Rakyat

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:02

Selengkapnya