Berita

Para petani di Cepu menolak kehadiran perusahaan tambang pasir darat yang mengancam persawahan produktif di desa mereka/RMOLJateng

Nusantara

Tambang Pasir Dilakukan Di Sawah Produktif, Petani Cepu Ramai-ramai Lakukan Penolakan

SENIN, 27 JULI 2020 | 17:37 WIB | LAPORAN: AGUS DWI

Petani di dua desa Kecamatan Cepu, Kabupaten Blora, tepatnya Desa Kapuan dan Desa Cabean, menolak beroperasinya tambang pasir darat. Sebab, lokasi tambang berada di tengah areal persawahan produktif.

Di samping itu, pihak perusahaan tidak pernah melakukan sosialisasi kepada warga terkait tambang pasir tersebut.

"Kemarin, tiba-alat berat (eskavator) didatangkan lagi. Baru berjalan hingga lahan bengkok. Warga langsung menghentikan dan meminta untuk kembali," kata Zamroni, Senin (27/7), dilansir Kantor Berita RMOLJateng.

Perbuatan nekat pihak penambang pasir darat, menimbulkan kecurigaan. Sehingga warga meminta agar tambang segera ditutup.

"Dulu sudah ditolak warga, tapi sekarang kembali lagi. Yang kami inginkan tambang ditutup. Jangan beroperasi," tegas petani lain, Kusyanto.

Penolakan para petani ini cukup beralasan. Sebab, selain berada di tengah sawah produktif, ada kecurigaan jika operasi tambang tersebut bakal meluas. Hingga membuat longsor lahan sekitar.

"Pengairan jelas terganggu. Karena pasir dan batuan cadas sebagai penampungan air bakal dikeruk," beber dia.

Menurut para petani, kedalaman galian bisa mencapai 30 meter di bawah permukaan tanah. Sebab, pasir yang bagus jauh berada di bawah permukaan. Itu diketahui saat dia membuat sumur cubin untuk kebutuhan pengairan sawah.

"Saya sendiri tahu, karena di bawah tanah sawah saya terdapat pasir bagus untuk bahan bangunan," ujarnya.

Kepala Desa Kapuan, Hariyono, saat dikonfirmasi terkait aksi penolakan warga, menyebut sudah mengetahuinya. Bahkan, sudah pernah dilakukan mediasi oleh Pemkab Blora pada 2019 lalu.

"Saya juga sudah sampaikan, bahwa kegiatan penambangan itu dari awal tidak pernah sosialisasi," ucap Hariyono.

"Bagaimanapun juga, saya sebagai kepala Desa ikut warga saya. Warga saya menolak, saya juga menolak," tegasnya.

Populer

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Pj Gubernur Jabar Ingin Persiapan Penyelenggaraan Ibadah Haji Sempurna

Kamis, 02 Mei 2024 | 03:58

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

Kantongi Sertifikasi NBTC, Poco F6 Segera Diluncurkan

Sabtu, 04 Mei 2024 | 08:24

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

UPDATE

Eko Darmanto Bakal Didakwa Terima Gratifikasi dan TPPU Rp37,7 M

Senin, 06 Mei 2024 | 16:06

Fahri Hamzah: Akademisi Mau Terjun Politik Harus Ganti Baju Dulu

Senin, 06 Mei 2024 | 15:56

Pileg di Intan Jaya Molor Karena Ulah OPM

Senin, 06 Mei 2024 | 15:56

Gaduh Investasi Bodong, Pengamat: Jangan Cuma Nasabah, Bank Juga Perlu Perlindungan

Senin, 06 Mei 2024 | 15:46

Tertinggi dalam Lima Tahun, Ekonomi RI di Kuartal I 2024 Tumbuh 5,11 Persen

Senin, 06 Mei 2024 | 15:46

Parnas Tak Punya Keberanian Usung Kader Internal jadi Cagub/Cawagub Aceh

Senin, 06 Mei 2024 | 15:45

PDIP Buka Pendaftaran Cagub-Cawagub Jakarta 8 Mei 2024

Senin, 06 Mei 2024 | 15:35

Dirut Pertamina: Kita Harus Gerak Bersama

Senin, 06 Mei 2024 | 15:35

Banyak Pelanggan Masih Pakai Ponsel Jadul, Telstra Tunda Penutupan Jaringan 3G di Australia

Senin, 06 Mei 2024 | 15:31

Maju sebagai Cagub Jateng, Sudaryono Dapat Perintah Khusus Prabowo

Senin, 06 Mei 2024 | 15:24

Selengkapnya