Berita

Sistem pertahanan rudal buatan Rusia, S-400/Net

Dunia

Tak Ingin China Buat Masalah Semasa Pandemik, Rusia Tangguhkan Pengiriman S-400

SENIN, 27 JULI 2020 | 14:42 WIB | LAPORAN: SARAH MEILIANA GUNAWAN

Rusia mengumumkan telah menangguhkan pengiriman sistem pertahanan rudal S-400 ke China dan belum memastikan kapan pengiriman akan dilanjutkan.

Hal tersebut dilaporkan oleh UAWire yang mengutip surat kabar China, Sohu.

"Kali ini Rusia mengumumkan penundaan pengiriman sistem pertahanan rudal S-400 ke China. Sampai batas waktu tertentu, kita dapat katakan bahwa keputusan tersebut demi China. Mendapatkan senjata tidak semudah menandatangani faktur," tulis Sohu.


Melansir ANI News, Senin (27/7), pengumuman penangguhan pengiriman S-400 muncul setelah China mengatakan, Rusia khawatir pengiriman S-400 pada saat ini bisa mempengaruhi tindakan anti-pandemik Tentara Pembebasan Rakyat (PLA) yang dapat memicu masalah.

"Mereka (Rusia) mengatakan pekerjaan pengiriman senjata-senjata ini cukup rumit. Sementara China harus mengirim personel untuk pelatihan, Rusia juga perlu mengirim banyak personel teknis untuk memasukkan senjata ke dalam layanan," lanjut Sohu.

Pada 2018, China menerima rudal S-400 pada tahap pertama. Sistem pertahanan rudal tersebut sangat digemari banyak pihak karena dianggap paling canggih dari jenisnya di Rusia. S-400 mampu menghancurkan target pada jarak hingga 400 kilometer dan ketinggian hingga 30 kilometer.

Akhir-akhir ini, hubungan persahabatan antara Rusia dan China menjadi perhatian. Dalam banyak kasus, keduanya sangat kompak. Namun, beberapa waktu lalu, Moskow menuding Beijing melakukan kegiatan spionase. .

Pihak berwenang Rusia mendapati Presiden Akademi Ilmu Sosial Arktik Univeristas St Petersburg, Valery Mitko, bersalah karena menyerahkan informasi rahasia kepada intelijen China.

Isu spionase yang dilakukan Beijing juga telah merusak hubungan China dan Amerika Serikat (AS), di mana keduanya saling menyerang dengan menutup masing-masing satu konsulat jenderal.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Kades Diminta Tetap Tenang Sikapi Penyesuaian Dana Desa

Rabu, 31 Desember 2025 | 12:10

Demokrat Bongkar Operasi Fitnah SBY Tentang Isu Ijazah Palsu Jokowi

Rabu, 31 Desember 2025 | 12:08

KPK Dalami Dugaan Pemerasan dan Penyalahgunaan Anggaran Mantan Kajari HSU

Rabu, 31 Desember 2025 | 12:01

INDEF: MBG sebuah Revolusi Haluan Ekonomi dari Infrastruktur ke Manusia

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:48

Pesan Tahun Baru Kanselir Friedrich Merz: Jerman Siap Bangkit Hadapi Perang dan Krisis Global

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:40

Prabowo Dijadwalkan Kunjungi Aceh Tamiang 1 Januari 2026

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:38

Emas Antam Mandek di Akhir Tahun, Termurah Rp1,3 Juta

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:26

Harga Minyak Datar saat Tensi Timteng Naik

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:21

Keuangan Solid, Rukun Raharja (RAJA) Putuskan Bagi Dividen Rp105,68 Miliar

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:16

Wacana Pilkada Lewat DPRD Salah Sasaran dan Ancam Hak Rakyat

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:02

Selengkapnya