Berita

Presiden RI Joko Widodo saat memimpin rapat terbatas (Ratas) virtual, Senin (27/7)/Rep

Politik

Anggaran Corona Baru Terserap 19 Persen, Jokowi: Kalau Masalahnya Di Regulasi, Segera Revisi!

SENIN, 27 JULI 2020 | 11:29 WIB | LAPORAN: AHMAD SATRYO

Anggaran penanganan virus corona baru (Covid-19) yang sebesar Rp 695 triliun masih minim serapan, alias masih sedikit direalisasi atau digunakan oleh pemerintah.

Presiden Joko Widodo mempertanyakan hal tersebut ke jajarannya, karena ini menunjukkan persentase stimulus penanganan Covid-19 yang belum optimal dikerjakan.

"Data terkahir yang saya terima tanggal 22 Juli dari total stimulus penangana Covid-19 yaitu sebesar Rp 695 triliun yang terealisasi baru Rp 136 triliun. Artinya baru 19 persen," ujar kepala negara saat memimpin rapat terbatas (Ratas) virtual, Senin (27/7).

Secara rinci, Jokowi menyebutkan besaran anggaran yang sudah terpakai di masing-masing pos kementerian.

Sebagai misal, anggaran perlindungan sosial baru terealisasi 38 persen, di UMKM 25 persen, di sektor kesehatan 7 persen, dan juga dukungan untuk sektoral dan pemerintah daerah juga baru terserap 6,5 persen, serta insentif usaha 13 persen.

Karena itu, Jokowi meminta Komite Kebijakan Pengendalian Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional untuk segera melakukan langkah-langkah cepat, sehingga masalah serapan anggaran yang belum optimal tersebut bisa diselesaikan.

"Saya ingatkan kalau masalahnya ada di regulasi, di administrasi, segera dilihat betul. Kalau regulasi, segera revisi, regulasi itu agar ada percepatan. Lakukan perbaikan dan jangan sampai ada yang namanya ego sektoral, ego daerah," pinta Jokowi.

"Saya kira penting sekali ini segera diselesaikan, sehingga aura dalam menangani krisis ini betul-betul ada betul. Saya ingin setiap posko yang ada baik di BNPB di pusat, di daerah di komite itu kelihatan sangat sibuk, kesana-kesini, kesana-kesini gitu loh. Itu auranya krisis ada," pungkasnya menekankan.

Populer

KPK Ancam Pidana Dokter RSUD Sidoarjo Barat kalau Halangi Penyidikan Gus Muhdlor

Jumat, 19 April 2024 | 19:58

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Megawati Bermanuver Menipu Rakyat soal Amicus Curiae

Kamis, 18 April 2024 | 05:35

Diungkap Pj Gubernur, Persoalan di Masjid Al Jabbar Bukan cuma Pungli

Jumat, 19 April 2024 | 05:01

Bey Machmudin: Prioritas Penjabat Adalah Kepentingan Rakyat

Sabtu, 20 April 2024 | 19:53

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

UPDATE

Kini Jokowi Sapa Prabowo dengan Sebutan Mas Bowo

Minggu, 28 April 2024 | 18:03

Lagi, Prabowo Blak-blakan Didukung Jokowi

Minggu, 28 April 2024 | 17:34

Prabowo: Kami Butuh NU

Minggu, 28 April 2024 | 17:15

Yahya Staquf: Prabowo dan Gibran Keluarga NU

Minggu, 28 April 2024 | 17:01

Houthi Tembak Jatuh Drone Reaper Milik AS

Minggu, 28 April 2024 | 16:35

Besok, MK Mulai Gelar Sidang Sengketa Pileg

Minggu, 28 April 2024 | 16:30

Netanyahu: Keputusan ICC Tak Membuat Israel Berhenti Perang

Minggu, 28 April 2024 | 16:26

5.000 Peserta MTQ Jabar Meriahkan Pawai Taaruf

Minggu, 28 April 2024 | 16:20

Kepala Staf Angkatan Darat Israel Diperkirakan Mundur dalam Waktu Dekat

Minggu, 28 April 2024 | 16:12

Istri Rafael Alun Trisambodo Berpeluang Ditersangkakan

Minggu, 28 April 2024 | 16:05

Selengkapnya