Berita

Kapal para pengungsi Rohingya/Net

Dunia

Kapal Pengangkut 24 Pengungsi Rohingya Diduga Tenggelam Di Lepas Pantai Malaysia, Polisi Kerahkan Pencarian

SENIN, 27 JULI 2020 | 10:43 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Sebuah kapal yang mengangkut sekitar 24 orang Rohingnya yang mencari suaka dikabarkan mengalami kecelakaan di lepas pantai Malaysia, di dekat wilayah Thailand. Satu orang yang berhasil menyelamatkan diri kini ditahan oleh pihak keamanan setempat.

Mohamad Zawawi Abdullah, kepala penjaga pantai untuk negara bagian utara Kedah dan Perlis, mengatakan seorang pria berusia sekitar 27 tahun yang diidentifikasi sebagai Nor Hossain ditahan oleh polisi setelah ia berenang ke pantai di pulau resor Langkawi.   

“Berdasarkan informasi dari polisi, migran ilegal Rohingya telah melompat turun dari kapal yang memiliki 24 orang lainnya dan bahwa dia adalah satu-satunya yang berhasil berenang ke pantai dengan selamat," kata Zawawi, seperti dikutip dari AFP, Minggu (26/7).

Zawawi mengatakan dua pesawat penjaga pantai dan dua kapal telah dikerahkan untuk mencari daerah yang diduga menjadi tempat kejadian, tetapi pejabat lain mengatakan kepada AFP bahwa mereka tidak berhasil menemukan mayat atau orang yang selamat dari insiden itu.

Hingga kini tidak jelas apa yang sebenarnya terjadi pada kapal yang mengangkut para pengungsi itu.   

Malaysia yang mayoritas Muslim adalah tujuan favorit bagi para pengungsi Rohingya yang menghadapi penganiayaan di tanah air mereka di Myanmar, tetapi pemerintah dalam beberapa bulan terakhir berusaha untuk menghentikan mereka memasuki wilayahnya akibat meluasnya pandemik corona. Pemerintah khawatir para pengungsi akan memperburuk situasi kesehatan di Malaysia.

Sejak terjadinya penumpasan militer di Myanmar tiga tahun lalu, lebih dari 700 ribu Muslim Rohingya yang melarikan diri dari negara itu dan mencari suaka ke negara-negara sekitar. Mereka berusaha untuk meninggalkan kamp-kamp pengungsi yang penuh sesak di distrik Cox's Bazar, Bangladesh untuk menuju Malaysia dan Indonesia.

Malaysia telah meningkatkan patroli maritim sejak berkembangnya pandemik virus corona, mereka berupaya untuk menghentikan kapal pengungsi Rohingya untuk melakukan pendaratan di wilayahnya.

Meskipun beberapa kapal telah berhasil mendarat, banyak kapal yang akhirnya kembali berlayar, memicu kemarahan dari kelompok hak asasi manusia.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

UPDATE

Pengukuhan Petugas Haji

Sabtu, 04 Mei 2024 | 04:04

Chili Siap Jadi Mitra Ekonomi Strategis Indonesia di Amerika Selatan

Sabtu, 04 Mei 2024 | 04:02

Basri Baco: Sekolah Gratis Bisa Jadi Kado Indah Heru Budi

Sabtu, 04 Mei 2024 | 03:42

Pemprov DKI Tak Ingin Polusi Udara Buruk 2023 Terulang

Sabtu, 04 Mei 2024 | 03:24

Catat, Ganjil Genap di Jakarta Ditiadakan 9-10 Mei

Sabtu, 04 Mei 2024 | 03:22

BMKG Prediksi Juni Puncak Musim Kemarau di Jakarta

Sabtu, 04 Mei 2024 | 02:27

Patuhi Telegram Kabareskrim, Rio Reifan Tak akan Direhabilitasi

Sabtu, 04 Mei 2024 | 02:05

Airlangga dan Menteri Ekonomi Jepang Sepakat Jalankan 3 Proyek Prioritas Transisi Energi

Sabtu, 04 Mei 2024 | 02:00

Zaki Tolak Bocorkan soal Koalisi Pilkada Jakarta

Sabtu, 04 Mei 2024 | 01:35

Bertemu Wakil PM Belanda, Airlangga Bicara soal Kerja Sama Giant Sea Wall

Sabtu, 04 Mei 2024 | 01:22

Selengkapnya