Berita

Jack Ma/Net

Dunia

Jack Ma Tersandung Kasus Di India, Buntut Dari Pelarangan Aplikasi China?

SENIN, 27 JULI 2020 | 08:35 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Rupanya dampak bentrokan India dan China masih bersisa. Begitu India memutuskan untuk melarang 57 aplikasi China termasuk UC News milik Alibaba dan UC Browser karena kekhawatiran keamanan, datang aduan dari seorang mantan karyawan UC Web yang menyeret nama Jack Ma.

Mantan karyawan di India ini mengatakan dirinya dipecat semena-mena setelah menolak apa yang ia lihat sebagai sensor dan berita palsu tentang aplikasi perusahaan. Terkait hal itu, Pengadilan India telah memanggil Alibaba dan pendirinya Jack Ma.

Dalam pengajuan pengadilan tanggal 20 Juli yang sebelumnya tidak dilaporkan, mantan karyawan UC Web Alibaba, Pushpandra Singh Parmar, menuduh perusahaan telah menyensor konten-konten yang dianggap tidak menguntungkan bagi China, dikutip dari Reuters, Minggu (26/7).

Selain itu, UC Browser dan UC News juga dituduh memamerkan berita palsu untuk menyebabkan kekacauan sosial dan politik.

Setelah larangan 57 aplikasi China, India memang gencar mencari jawaban tertulis dari semua perusahaan yang terkena dampak, termasuk apakah mereka menyensor konten atau bertindak untuk pemerintah asing mana pun.

Hakim Sipil Sonia Sheokand dari pengadilan distrik di Gurugram, telah mengeluarkan surat panggilan untuk Alibaba, Jack Ma, dan sekitar selusin individu atau unit perusahaan guba meminta mereka untuk tampil di pengadilan atau melalui pengacara pada 29 Juli mendatang.

Hakim juga meminta tanggapan tertulis dari perusahaan dan eksekutifnya dalam waktu 30 hari.

UC India mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa pihaknya tidak tergoyahkan dalam komitmennya terhadap pasar India dan kesejahteraan karyawan lokalnya, dan kebijakannya sesuai dengan hukum setempat.

Parmar, yang sebelumnya bekerja sebagai associate director di kantor Web UC di Gurugram hingga Oktober 2017 itu mencari ganti rugi 268.000 dolar AS.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

UPDATE

Pilkada 2024 jadi Ujian dalam Menjaga Demokrasi

Sabtu, 04 Mei 2024 | 23:52

Saling Mengisi, PKB-Golkar Potensi Berkoalisi di Pilkada Jakarta dan Banten

Sabtu, 04 Mei 2024 | 23:26

Ilmuwan China Di Balik Covid-19 Diusir dari Laboratoriumnya

Sabtu, 04 Mei 2024 | 22:54

Jepang Sampaikan Kekecewaan Setelah Joe Biden Sebut Negara Asia Xenophobia

Sabtu, 04 Mei 2024 | 22:43

Lelang Sapi, Muzani: Seluruh Dananya Disumbangkan ke Palestina

Sabtu, 04 Mei 2024 | 22:35

PDIP Belum Bersikap, Bikin Parpol Pendukung Prabowo-Gibran Gusar?

Sabtu, 04 Mei 2024 | 22:16

Demonstran Pro Palestina Capai Kesepakatan dengan Pihak Kampus Usai Ribuan Mahasiswa Ditangkap

Sabtu, 04 Mei 2024 | 21:36

PDIP Berpotensi Koalisi dengan PSI Majukan Ahok-Kaesang di Pilgub Jakarta

Sabtu, 04 Mei 2024 | 21:20

Prabowo Akan Bentuk Badan Baru Tangani Makan Siang Gratis

Sabtu, 04 Mei 2024 | 20:50

Ribuan Ikan Mati Gara-gara Gelombang Panas Vietnam

Sabtu, 04 Mei 2024 | 20:29

Selengkapnya