Berita

Shi Zhengli, pemimpin Pusat Penyakit Menular di Institut Virologi Wuhan 1/Net

Dunia

Donald Trump Dituntut Untuk Minta Maaf Atas Tuduhan Covid-19

SENIN, 27 JULI 2020 | 05:50 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Ilmuwan terkemuka yang memimpin Pusat Penyakit Menular di Institut Virologi Wuhan menuntut Amerika Serikat untuk meminta maaf atas klaim mereka selama ini. Sejak awal pandemik, AS melemparkan tuduhan dan memprovokasi negara lain untuk ikut meyakini bahwa virus corona berasal dari laboratorium Wuhan yang bocor.

Shi Zhengli akhirnya menegaskan soal hasil penyelidikan yang telah mementahkan kemungkinan virus corona bocor dari laboratorium.

"Klaim Trump bahwa Covid-19 bocor dari institute kami, itu terbukti benar-benar bertentangan dengan fakta,” tegas Zhengli, dikutip dari SCMP yang bersumber dari majalah Science.


Zhengli membantah bahwa dia atau anggota timnya telah melakukan kontak dengan virus corona sebelum terdeteksi di kota tersebut pada akhir tahun lalu.

“Hal ini membahayakan dan mempengaruhi pekerjaan akademik dan kehidupan pribadi kami. Dia berutang permintaan maaf kepada kami," tegasnya.

Sebelumnya, pejabat pemerintah AS termasuk Presiden Donald Trump dan Menteri Luar Negeri Mike Pompeo selalu mengubar teori bahwa wabah Covid-19 telah dimulai di laboratorium di Wuhan tempat para ilmuwan mempelajari virus kelelawar raTG13.

Virus raTG13, yang ditemukan pada kotoran kelelawar di sebuah gua di barat daya China, adalah sepupu yang paling dekat dengan virus corona. Lebih dari 96 persen ada kesamaan gen. Perbedaan terbesar di antara mereka adalah protein yang mengikat virus ke sel inang.

Peneliti pemerintah AS belum menemukan penjelasan untuk hasil yang tampaknya bertentangan, tetapi setuju dengan konsensus dalam komunitas penelitian global bahwa virus itu bisa ada jauh sebelum terdeteksi di China pada akhir Desember.

"Sars-CoV-2 mungkin telah beradaptasi pada manusia sebelum wabah di Wuhan, Cina," kata mereka di surat kabar.

Shi ‘wanita kelelawar’ karena penelitiannya tentang virus corona pada mamalia, juga mengecam keputusan National Institutes of Health pada bulan April untuk menghentikan pendanaan penelitian bersama dengan EcoHealth Alliance yang bermarkas di New York.

"Kami tidak memahami penghentian dukungan pendanaan NIH untuk proyek kolaborasi kami dan merasa itu benar-benar tidak masuk akal," katanya.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Kades Diminta Tetap Tenang Sikapi Penyesuaian Dana Desa

Rabu, 31 Desember 2025 | 12:10

Demokrat Bongkar Operasi Fitnah SBY Tentang Isu Ijazah Palsu Jokowi

Rabu, 31 Desember 2025 | 12:08

KPK Dalami Dugaan Pemerasan dan Penyalahgunaan Anggaran Mantan Kajari HSU

Rabu, 31 Desember 2025 | 12:01

INDEF: MBG sebuah Revolusi Haluan Ekonomi dari Infrastruktur ke Manusia

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:48

Pesan Tahun Baru Kanselir Friedrich Merz: Jerman Siap Bangkit Hadapi Perang dan Krisis Global

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:40

Prabowo Dijadwalkan Kunjungi Aceh Tamiang 1 Januari 2026

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:38

Emas Antam Mandek di Akhir Tahun, Termurah Rp1,3 Juta

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:26

Harga Minyak Datar saat Tensi Timteng Naik

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:21

Keuangan Solid, Rukun Raharja (RAJA) Putuskan Bagi Dividen Rp105,68 Miliar

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:16

Wacana Pilkada Lewat DPRD Salah Sasaran dan Ancam Hak Rakyat

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:02

Selengkapnya