Berita

Sejarawan Rusia Yuri Dmitriyev meninggalkan pengadilan di kota Petrozavodsk, Rusia barat laut/Net

Dunia

Sejarawan Terkemuka Rusia Gulag Yury Dmitriyev Lagi-lagi Tersandung Perkara Pelecehan Seksual

KAMIS, 23 JULI 2020 | 09:54 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Pengadilan Rusia menjatuhkan kurungan penjara selama 3 tahun kepada seorang sejarawan terkemuka Gulag Yury Dmitriyev dalam kasus pelecehan seksual yang kontroversial. Vonis ini jauh lebih ringan dari tuntutan jaksa yakni 15 tahun penjara.

Selain seorang sejarawan, Dmitriyev adalah seorang kepala kelompok HAM terkemuka Memorial di Karelia di Rusia barat laut. Dia telah menghabiskan beberapa dekade mencari dan menggali kuburan massal orang-orang yang terbunuh di bawah pemerintahan diktator Soviet Joseph Stalin.

Memorial mengatakan menghukum peneliti yang diadili di balik pintu tertutup, adalah bagian dari penindasan terhadap pembangkang, dikutip dari AFP, kamis (23/7).

Pengacara Viktor Anufriyev mengatakan kepada wartawan di luar gedung pengadilan di kota barat laut Petrozavodsk bahwa hakim mendapati kliennya bersalah atas pelecehan seksual terhadap putri angkatnya dan menghukumnya tiga tahun dan enam bulan di koloni hukuman rezim ketat.

Pengacara mengatakan bahwa dirinya belum menerima putusan tertulis dan ada kemungkinan bahwa dengan dikurangi masa tahanan pra-sidang Dmitriyev yang saat ini berusia 64 tahun itu bisa bebas pada September mendatang.

Anufriyev mengatakan sejarawan itu telah dibebaskan dari tuduhan pornografi yang berasal dari kasus kriminal pertamanya.

Ini bukan kali pertama bagi Dmitriyev berurusan dengan hukum. Dia pernah ditangkap pada akhir 2016 dengan tuduhan pornografi anak, kemudian dibebaskan pada 2018, dan kemudian ditangkap lagi dalam kasus kekerasan seksual baru.

Penuntut mengklaim bahwa sejarawan itu melakukan pelecehan seksual terhadap anak angkatnya, namun tuduhan itu telah dibantah oleh Dmitriyev.

"Tidak ada keraguan bahwa Yury Dmitriyev tidak bersalah," kata Memorial menjelang vonis.

"Kebenaran tentang masa lalu tidak sesuai dengan narasi sejarah negara," tambah Memorial.

Simpatisan Dmitriyev termasuk yang berada di dalam dan luar negeri mengatakan kasus terhadap Dmitriyev adalah upaya untuk menghukum sejarawan yang telah meminta perhatian pada salah satu bab paling gelap dalam sejarah Rusia.

Dmitriyev dikenal karena membantu membuka peringatan Sandarmokh di hutan pinus di Karelia untuk mengenang ribuan korban, termasuk banyak orang asing yang terbunuh pada 1937 dan 1938 di Rusia.

Populer

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Pj Gubernur Jabar Ingin Persiapan Penyelenggaraan Ibadah Haji Sempurna

Kamis, 02 Mei 2024 | 03:58

Telkom Buka Suara Soal Tagihan ‘Telepon Tidur’ Rp9 Triliun Pertahun

Kamis, 25 April 2024 | 21:18

UPDATE

Misi Dagang ke Maroko Catatkan Transaksi Potensial Rp276 Miliar

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:51

Zita Anjani Bagi-bagi #KopiuntukPalestina di CFD Jakarta

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:41

Bapanas: Perlu Mental Berdikari agar Produk Dalam Negeri Dapat Ditingkatkan

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:33

Sadiq Khan dari Partai Buruh Terpilih Kembali Jadi Walikota London

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:22

Studi Privat Dua Hari di Taipei, Perdalam Teknologi Kecantikan Terbaru

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:14

Kekuasaan Terlalu Besar Cenderung Disalahgunakan

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:09

Demi Demokrasi Sehat, PKS Jangan Gabung Prabowo-Gibran

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:04

Demonstran Pro-Palestina Lakukan Protes di Acara Wisuda Universitas Michigan

Minggu, 05 Mei 2024 | 08:57

Presidential Club Patut Diapresiasi

Minggu, 05 Mei 2024 | 08:37

PKS Tertarik Bedah Ide Prabowo Bentuk Klub Presiden

Minggu, 05 Mei 2024 | 08:11

Selengkapnya