Berita

Merkel ketika mengunjungi Turki pada 2016 silam/Net

Dunia

Bahas Situasi Terkini Di Libya Erdogan Telepon Kanselir Jerman Angela Merkel

RABU, 22 JULI 2020 | 12:42 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Situasi perkembangan terkini di Suriah dan Libya menjadi pembahasan utama dalam percakapan telepon Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan bersama Kanselir Jerman Angela Merkel pada Rabu (22/7).

Selain membahas perkembangan terkini di Libya dan Suriah, kedua pemimpin itu juga membahas hubungan bilateral dan ekonomi serta pariwisata kedua negara, juga tentunya tentang perang melawan virus corona, dikutip dari AA, Rabu.  

Belum didapat keterangan terperinci isi percakapan kedua tokoh negara itu.

Sebelumnya, Menlu Turki Mevlut Cavusoglu mengatakan bahwa solusi terbaik untuk mengatasi konflik di Libya adalah solusi politik, bukan solusi militer.

"Satu-satunya solusi di Libya adalah solusi politik. Kami telah mengatakan hal yang sama sejak awal," kata Mevlut, saat melakukan konferensi dalam kunjungannya di Niger.

Libya telah berada dalam kekacauan sejak 2011 ketika perang saudara menggulingkan diktator lama Moammar Gadhafi, yang kemudian terbunuh. Sejak saat itu Libya telah terpisah antara administrasi di timur dan barat, masing-masing didukung oleh kelompok bersenjata dan pemerintah asing.

Pasukan di bawah Haftar melancarkan serangan yang mencoba mengambil alih Tripoli pada April 2019, dan krisis di negara kaya minyak itu terus memburuk ketika pendukung asing semakin mengintervensi meski berjanji hal yang sebaliknya pada pertemuan perdamaian tingkat tinggi di Berlin awal tahun ini.

Serangan Haftar didukung oleh Prancis, Rusia, Yordania, Uni Emirat Arab dan negara-negara utama Arab lainnya. Pemerintah yang sah di Tripoli didukung oleh Turki, yang mengirim tentara dan tentara bayaran untuk melindungi ibu kota pada Januari, serta Italia dan Qatar.

Populer

KPK Ancam Pidana Dokter RSUD Sidoarjo Barat kalau Halangi Penyidikan Gus Muhdlor

Jumat, 19 April 2024 | 19:58

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Megawati Bermanuver Menipu Rakyat soal Amicus Curiae

Kamis, 18 April 2024 | 05:35

Diungkap Pj Gubernur, Persoalan di Masjid Al Jabbar Bukan cuma Pungli

Jumat, 19 April 2024 | 05:01

Bey Machmudin: Prioritas Penjabat Adalah Kepentingan Rakyat

Sabtu, 20 April 2024 | 19:53

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Viral Video Mesum Warga Binaan, Kadiv Pemasyarakatan Jateng: Itu Video Lama

Jumat, 19 April 2024 | 21:35

UPDATE

Satgas Judi Online Jangan Hanya Fokus Penegakkan Hukum

Minggu, 28 April 2024 | 08:06

Pekerja Asal Jakarta di Luar Negeri Was-was Kebijakan Penonaktifan NIK

Minggu, 28 April 2024 | 08:01

PSI Yakini Ekonomi Indonesia Stabil di Tengah Keriuhan Pilkada

Minggu, 28 April 2024 | 07:41

Ganjil Genap di Jakarta Tak Berlaku saat Hari Buruh

Minggu, 28 April 2024 | 07:21

Cuaca Jakarta Hari Ini Berawan dan Cerah Cerawan

Minggu, 28 April 2024 | 07:11

UU DKJ Beri Wewenang Bamus Betawi Sertifikasi Kebudayaan

Minggu, 28 April 2024 | 07:05

Latihan Evakuasi Medis Udara

Minggu, 28 April 2024 | 06:56

Akibat Amandemen UUD 1945, Kedaulatan Hanya Milik Parpol

Minggu, 28 April 2024 | 06:26

Pangkoarmada I Kunjungi Prajurit Penjaga Pulau Terluar

Minggu, 28 April 2024 | 05:55

Potret Bangsa Pasca-Amandemen UUD 1945

Minggu, 28 April 2024 | 05:35

Selengkapnya