Berita

Presiden Taiwan, Tsai Ing-wen/Net

Dunia

Marah Dengan UU Keamanan Nasional, Taiwan Tolak Visa Dua Pejabat Hong Kong

RABU, 22 JULI 2020 | 12:14 WIB | LAPORAN: SARAH MEILIANA GUNAWAN

Pemerintah Taiwan dikabarkan sudah menolak visa dua pejabat Hong Kong. Langkah tersebut terjadi setelah Taipei mengecam pemberlakuan UU keamanan nasional Hong Kong oleh China.

Biro Urusan Konstitusi dan Daratan pada Selasa (21/7) mengungkap, dua staf Kantor Ekonomi, Perdagangan, dan Kebudayaan Hong Kong (HKETCO) sudah kembali ke rumah usai izin tinggal mereka di Taiwan ditolak.

Tidak dijelaskan apakah visa yang ditolak merupakan aplikasi baru atau perpanjangan.

Namun melansir Reuters, pada Kamis (16/7), para pejabat konsulat de facto, Kantor Ekonomi dan Kebudayaan Taipei, di Hong Kong juga telah kembali ke Taiwan.

Mereka pulang karena menolak menandatangani dokumen yang mengklaim bahwa Taiwan berada di bawah kebijakan "Satu China" sebagai syarat untuk perpanjangan visanya.

Menanggapi keputusan Taiwan yang menolak visa pejabat Hong Kong tampaknya membuat China sedikit marah.

Dewan Urusan Daratan China menolak untuk mengonfirmasi penolakan visa tersebut. Namun dewan mengatakan Taiwan harus memberikan reaksi yang sesuai untuk mempertahankan martabat bangsa.

Menurut media Hong Kong, HKETCO memiliki 13 posisi staf di Taiwan. Belum jelas nasib semua staf tersebut.

Sebelumnya, HKETCO mengatakan, pihaknya tetap mempromosikan pertukaran ekonomi dan budaya meski terjadi perselisihan dengan Taiwan.

Beijing selama ini menganggap Taiwan sebagai bagian dari wilayahnya di bawah prinsip "satu negara, dua sistem". Sementara Taiwan mengklaim diri sebagai negara yang merdeka dengan nama Republik China.

UU keamanan nasional yang telah diberlakukan Beijing di Hong Kong sendiri membuat Taiwan geram karena China semakin menunjukkan agresifitasnya. UU tersebut dianggap bisa mereduksi kebebasan warga Hong Kong yang selama ini terlindungi di bawah "satu negara, dua sistem".

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

UPDATE

Samsudin Pembuat Konten Tukar Pasangan Segera Disidang

Kamis, 02 Mei 2024 | 01:57

Tutup Penjaringan Cakada Lamteng, PAN Dapatkan 4 Nama

Kamis, 02 Mei 2024 | 01:45

Gerindra Aceh Optimistis Menangkan Pilkada 2024

Kamis, 02 Mei 2024 | 01:18

Peringatan Hari Buruh Cuma Euforia Tanpa Refleksi

Kamis, 02 Mei 2024 | 00:55

May Day di Jatim Berjalan Aman dan Kondusif, Kapolda: Alhamdulillah

Kamis, 02 Mei 2024 | 00:15

Cak Imin Sebut Negara Bisa Kolaps Kalau Tak Ada Perubahan Skenario Kerja

Rabu, 01 Mei 2024 | 23:39

Kuliah Tamu di LSE, Airlangga: Kami On Track Menuju Indonesia Emas 2045

Rabu, 01 Mei 2024 | 23:16

TKN Fanta Minta Prabowo-Gibran Tetap Gandeng Generasi Muda

Rabu, 01 Mei 2024 | 22:41

Ratusan Pelaku UMKM Diajari Akselerasi Pasar Wirausaha

Rabu, 01 Mei 2024 | 22:36

Pilgub Jakarta Bisa Bikin PDIP Pusing

Rabu, 01 Mei 2024 | 22:22

Selengkapnya