Berita

Menteri Luar Negeri Iran, Mohammad Javad Zarif dan Menteri Luar Negeri Rusia, Sergei Lavrov/Net

Dunia

Menentang AS, Rusia: Perpanjangan Embargo Senjata Iran Tidak Sah

RABU, 22 JULI 2020 | 11:48 WIB | LAPORAN: SARAH MEILIANA GUNAWAN

Rusia memberikan dukungan kuat bagi Iran yang saat ini tengah menghadapi kebijakan tekanan maksimum dari Amerika Serikat (AS). Salah satunya, ketika Washington berusaha untuk memperpanjang embargo senjata yang diberlakukan PBB terhadap Teheran.

Dalam sebuah konferensi pers di Moskow pada Selasa (21/7), Menteri Luar Negeri Rusia, Sergei Lavrov mengatakan, upaya untuk memperpanjang embargo senjata terhadap Iran tidak memiliki dasar yang sah.

"Oleh karena itu, posisi kami jelas, kami menentang upaya seperti itu, dan kami tidak melihat alasan agar upaya ini berhasil," ujarnya seperti dikutip Anadolu Agency.

Pernyataan Lavrov sendiri muncul setelah ia melakukan pertemuan dengan timpalannya, Menteri Luar Negeri Iran, Mohammad Javad Zarif.

Menurut Zarif, perpanjangan embargo senjata terhadap Iran hanya akan melanggar kesepakatan nuklir, Rencana Aksi Komprehensif Bersama (JCPOA) yang ditandatangani oleh negara-negara P5+1, yaitu Amerika Serikat, Inggris, Rusia, Prancis, Jerman, dan Iran. Di mana ada pembatasan kegiatan nuklir Iran dibalas dengan imbalan pencabutan sanksi.

"Sebagian besar negara, termasuk Eropa, telah menyatakan bahwa itu tidak boleh disentuh. Tapi saya ingin menekankan, metode lain yang akan digunakan untuk mengubah ketantuan ini akan berarti pelanggaran terhadap seluruh perjanjian," ujar Zarif.

Pada 2018, Presiden Donald Trump telah mengeluarkan AS dari JCPOA. Namun pada Juni, Menteri Luar Negeri AS, Mike Pompeo mendesak Dewan Keamanan PBB untuk memperpanjang embargo senjata terhadap Iran.

Draft resolusi yang disampaikan oleh AS sendiri telah diveto oleh Rusia dan China.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

UPDATE

Pendapatan Garuda Indonesia Melonjak 18 Persen di Kuartal I 2024

Kamis, 02 Mei 2024 | 11:41

Sidang Pendahuluan di PTUN, Tim Hukum PDIP: Pelantikan Prabowo-Gibran Bisa Ditunda

Kamis, 02 Mei 2024 | 11:35

Tak Tahan Melihat Penderitaan Gaza, Kolombia Putus Hubungan Diplomatik dengan Israel

Kamis, 02 Mei 2024 | 11:34

Pakar Indonesia dan Australia Bahas Dekarbonisasi

Kamis, 02 Mei 2024 | 11:29

Soal Usulan Kewarganegaraan Ganda, DPR Dorong Revisi UU 12 Tahun 2006

Kamis, 02 Mei 2024 | 11:25

Momen Hardiknas, Pertamina Siap Hadir di 15 Kampus untuk Hadapi Trilemma Energy

Kamis, 02 Mei 2024 | 11:24

Prabowo-Gibran Diminta Lanjutkan Merdeka Belajar Gagasan Nadiem

Kamis, 02 Mei 2024 | 11:16

Kebijakan Merdeka Belajar Harus Diterapkan dengan Baik di Jakarta

Kamis, 02 Mei 2024 | 11:06

Redmi 13 Disertifikasi SDPPI, Spesifikasi Mirip Poco M6 4G

Kamis, 02 Mei 2024 | 10:59

Prajurit TNI dan Polisi Diserukan Taat Hukum

Kamis, 02 Mei 2024 | 10:58

Selengkapnya