Berita

Menteri Luar Negeri Amerika Serikat, Mike Pompeo dan Perdana Menteri Inggris, Boris Johnson/Net

Dunia

Terungkap, Tujuan Menlu Pompeo Ke Inggris Adalah Bentuk Aliansi Global Lawan China

RABU, 22 JULI 2020 | 09:52 WIB | LAPORAN: SARAH MEILIANA GUNAWAN

Kunjungan Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS), Mike Pompeo ke Inggris tampaknya memiliki misi yang sangat penting. Misi tersebut adalah untuk membangun koalisi global melawan China.

Dalam sebuah konferensi pers bersama Menteri Luar Negeri Inggris, Dominic Raab, pada Selasa (21/7), Pompeo mengatakan, China adalah agresor. Lantaran telah membuat klaim maritim yang ilegal, menindas negara-negara Himalaya, menutupi wabah Covid-19 dan mengeksploitasinya untuk memajukan kepentingannya sendiri dengan cara yang memalukan.

"Kami berharap dapat membangun koalisi yang memahami ancaman dan akan bekerja secara kolektif untuk meyakinkan Partai Komunis China bahwa bukan kepentingan terbaik mereka untuk terlibat dalam perilaku semacam ini," ujar Pompeo seperti dikutip Reuters.


"Kami ingin melihat setiap negara yang mengerti akan kebebasan dan demokrasi memahami ancaman yang diberikan oleh partai Komunis China kepada mereka," sambungnya.

Selama ini, Presiden Donald Trump telah mengidentifikasi China sebagai saingan utama AS. Trump menuding Presiden Xi Jinping telah mengambil keuntungan dagang dan tidak menyatakan kebenaran mengenai wabah Covid-19.

Dalam kunjungannya ke London, Pompeo juga memuji Perdana Menteri Boris Johnson yang telah mencabut Huawei dari program jaringan 5G Inggris. Menurut Pompeo, itu adalah keputusan yang tepat karena Huawei bisa memberikan data-data di Inggris kepada Partai Komunis China.

Inggris sendiri beberapa waktu terakhir mulai bersitegang dengan China, khususnya dalam hal persoalan Hong Kong.

Selain itu, kunjungan Pompeo ke Inggris juga menunjukkan arah London setelah Brexit. Di mana keduanya tengah dalam pembicaraan terkait kesepakatan dagang.

"Putaran ketiga (negosiasi) dijadwalkan akhir bulan ini, fokus utama bagi Amerika Serikat adalah untuk melihat bahwa kita dapat membuat kemajuan dalam hal ini dan membawa ini ke penutupan secepat mungkin," ujar Pompeo.

Selain bertemu dengan Johnson dan Raab, Pompeo juga dijadwalkan untuk bertemu dengan aktivis pro-demokrasi Hong Kong, Nathan Law dan Gubernur Inggris terakhir untuk Hong Kong, Chris Patten.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Slank Siuman dari Jokowi

Selasa, 30 Desember 2025 | 06:02

Setengah Juta Wisatawan Serbu Surabaya

Selasa, 30 Desember 2025 | 05:30

Pilkada Mau Ditarik, Rakyat Mau Diparkir

Selasa, 30 Desember 2025 | 05:19

Bukan Jokowi Jika Tak Playing Victim dalam Kasus Ijazah

Selasa, 30 Desember 2025 | 05:00

Sekolah di Aceh Kembali Aktif 5 Januari

Selasa, 30 Desember 2025 | 04:50

Buruh Menjerit Minta Gaji Rp6 Juta

Selasa, 30 Desember 2025 | 04:07

Gegara Minta Duit Tak Diberi, Kekasih Bunuh Remaja Putri

Selasa, 30 Desember 2025 | 04:01

Jokowi-Gibran Harusnya Malu Dikritik Slank

Selasa, 30 Desember 2025 | 03:45

Pemprov DKI Hibahkan 14 Mobil Pemadam ke Bekasi hingga Karo

Selasa, 30 Desember 2025 | 03:05

Rakyat Tak Boleh Terpecah Sikapi Pilkada Lewat DPRD

Selasa, 30 Desember 2025 | 03:02

Selengkapnya