Berita

Bus yang disadera narapidana Ukraina/Net

Dunia

Mantan Narapidana Asal Rusia Menyandera 20 Penumpang Bus Di Ukraina

RABU, 22 JULI 2020 | 06:43 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

RMOL. Polisi Ukraina terus melakukan upaya negosiasi dengan mantan terpidana bersenjata yang membajak sebuah bus yang berisi 20 orang penumpang. Penyandera itu mengklaim telah menanam alat peledak yang dikendalikan dari jarak jauh di kota Lutsk.

Pihak kepolisian menutup pusat kota Lutsk, sekitar 400 kilometer dari ibu kota Kiev, dan meminta penduduk untuk tidak meninggalkan rumah atau tempat kerja mereka. Mereka mengatakan layanan keamanan SBU, yang memerangi terorisme dan terlibat dalam kontra intelijen telah mengepung bus setelah dua tembakan dilepaskan dari sana.

“Penyerang melemparkan granat dari bus, yang untungnya, tidak meledak," kata sebuah pernyataan, seperti dikutip dari AFP, Selasa (21/7).


Rekaman video dan gambar yang diterbitkan oleh media lokal menunjukkan polisi bersenjata lengkap tengah mengelilingi bus berwarna biru dan putih dengan beberapa jendela yang telah hancur.

Kantor jaksa agung mengatakan penyerang mengklaim ada alat peledak terpisah yang terletak di tempat umum di kota tempat sekitar 200 ribu warga yang bisa diledakkan dari jarak jauh.

“Penyandera itu awalnya melakukan kontak dengan polisi dan mengaku dirinya sebagai Maksym Plokhoy (nama samaran yang diterjemahkan menjadi "bad Maxim") kata wakil menteri dalam negeri, Anton Gerashchenko.

Gerashchenko mengatakan pria itu kemudian diidentifikasi sebagai Maksym Kryvosh, seorang pria berusia berusia 44 tahun dari wilayah Orenburg Rusia.

“Kryvosh sebelumnya menghabiskan sekitar 10 tahun di penjara atas berbagai tuduhan termasuk penipuan dan kepemilikan senjata secara ilegal,” kata Gerashchenko.

Polisi mengatakan Kryvosh diyakini telah menjalani perawatan kejiwaan.

Gerashchenko mengatakan kepada AFP sebelumnya bahwa penegak hukum sedang melakukan pembicaraan dengan Kryvosh dengan harapan krisis akan selesai dengan jalan negosiasi.

Sementara itu, Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky menggambarkan penyanderaan itu sebagai sesuatu yang mengganggu. Ia mengatakan para penegak hukum tengah melakukan segala upaya pembebasan sandera dan meminimalisir jatuhnya korban.

 â€œSetiap upaya sedang dilakukan untuk menyelesaikan situasi tanpa korban”, kata Presiden.

Menteri Dalam Negeri Arsen Avakov tiba di wilayah itu untuk mengoordinasikan respons krisis.

Ukraina telah memerangi separatis yang didukung Rusia sejak 2014 dan telah berjuang melawan proliferasi senjata illegal. Lebih dari 13 ribu orang telah tewas dalam pertempuran sejauh ini.

Polisi pada akhir 2017 menyerbu sebuah kantor pos di timur kota Kharkiv, tempat seorang pria bersenjata yang mengaku diikat dengan bahan peledak dan menyandera 11 orang.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Slank Siuman dari Jokowi

Selasa, 30 Desember 2025 | 06:02

Setengah Juta Wisatawan Serbu Surabaya

Selasa, 30 Desember 2025 | 05:30

Pilkada Mau Ditarik, Rakyat Mau Diparkir

Selasa, 30 Desember 2025 | 05:19

Bukan Jokowi Jika Tak Playing Victim dalam Kasus Ijazah

Selasa, 30 Desember 2025 | 05:00

Sekolah di Aceh Kembali Aktif 5 Januari

Selasa, 30 Desember 2025 | 04:50

Buruh Menjerit Minta Gaji Rp6 Juta

Selasa, 30 Desember 2025 | 04:07

Gegara Minta Duit Tak Diberi, Kekasih Bunuh Remaja Putri

Selasa, 30 Desember 2025 | 04:01

Jokowi-Gibran Harusnya Malu Dikritik Slank

Selasa, 30 Desember 2025 | 03:45

Pemprov DKI Hibahkan 14 Mobil Pemadam ke Bekasi hingga Karo

Selasa, 30 Desember 2025 | 03:05

Rakyat Tak Boleh Terpecah Sikapi Pilkada Lewat DPRD

Selasa, 30 Desember 2025 | 03:02

Selengkapnya