Berita

Presiden Prancis, Emmanuel Macron dan Kanselir Jerman, Angela Merkel/Net

Dunia

Akhirnya, Uni Eropa Sepakati Paket Stimulus Ekonomi Senilai Rp 31 Ribu Triliun

SELASA, 21 JULI 2020 | 14:57 WIB | LAPORAN: SARAH MEILIANA GUNAWAN

Uni Eropa (UE) pada akhirnya menyepakati rencana paket stimulus ekonomi Covid-19 setelah pertemuan puncak selama lima hari yang diwarnai berbagai perbedaan pendapat dan jalan buntu.

Kesepakatan tersebut dicapai pada Selasa (21/7) pukul 5.15 pagi dan menjadi momen bersejarah bagi UE. Lantaran total angka paket stimulus yang disepakati adalah 1,85 triliun euro atau setara dengan Rp 31 ribu triliun (Rp 16.900/euro). Itu merupakan paket bantuan terbesar yang pernah dianggarkan oleh UE sepanjang sejarah.

Beberapa waktu setelah para pemimpin mencapai kesepakatan, Presiden Dewan Eropa sekaligus Ketua KTT, Charles Michel mencuit "Setuju!" melalui akun Twitter-nya.


"Perjanjian ini mengirimkan sinyal konkret bahwa Eropa adalah kekuatan untuk bertindak," ujar Michel seperti dikutip Reuters.

Dengan paket stimulus ekonomi tersebut, sebanyak 750 miliar euro atau sekitar Rp 12 ribu triliun digunakan sebagai dana pinjaman dan hibah. Sementara 1,1 triliun miliar atau sekitar 18 ribu triliun adalah anggaran yang sudah dikumpulkan UE periode 2017 hingga 2021 untuk memperbaiki resesi.

Pada awalnya, banyak pihak yang meragukan kesepakatan UE tersebut. Namun Kanselir Jerman Angela Merkel dan Presiden Prancis Emmanuel Macron menjadi dua tokoh yang menentukan berhasilnya kesepakatan.

Bahkan Presiden Komisi Eropa, Ursula von der Leyen memeberikan ucapan terima kasihnya kepada Merkel yang membantu mengarahkan proses negosiasi.

Di antara 27 negara, Belanda menjadi pemimpin kelompok negara-negara "hemat", seperti Austria, Swedia, Denmark, dan Finlandia. Kelompok negara ini menolak usulan bantuan hibah kepada Italia, Spanyol, dan negara-negara Mediterania lainnya. Menurut mereka bantuan harus diberikan dalam bentuk pinjaman bukan hibah.

"Ada beberapa bentrokan, tetapi itu semua adalah bagian dari permainan," kata Perdana Menteri Belanda Mark Rutte, menggambarkan hubungan "hangat" dengan mitranya dari Italia Giuseppe Conte.

Pertemuan juga sempat memanas pada Minggu malam (19/7), ketika Macron dan Perdana Menteri Polandia Mateusz Morawiecki menyebut kelompok "hemat" tersebut sebagai negara-negara "egois".

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Slank Siuman dari Jokowi

Selasa, 30 Desember 2025 | 06:02

Setengah Juta Wisatawan Serbu Surabaya

Selasa, 30 Desember 2025 | 05:30

Pilkada Mau Ditarik, Rakyat Mau Diparkir

Selasa, 30 Desember 2025 | 05:19

Bukan Jokowi Jika Tak Playing Victim dalam Kasus Ijazah

Selasa, 30 Desember 2025 | 05:00

Sekolah di Aceh Kembali Aktif 5 Januari

Selasa, 30 Desember 2025 | 04:50

Buruh Menjerit Minta Gaji Rp6 Juta

Selasa, 30 Desember 2025 | 04:07

Gegara Minta Duit Tak Diberi, Kekasih Bunuh Remaja Putri

Selasa, 30 Desember 2025 | 04:01

Jokowi-Gibran Harusnya Malu Dikritik Slank

Selasa, 30 Desember 2025 | 03:45

Pemprov DKI Hibahkan 14 Mobil Pemadam ke Bekasi hingga Karo

Selasa, 30 Desember 2025 | 03:05

Rakyat Tak Boleh Terpecah Sikapi Pilkada Lewat DPRD

Selasa, 30 Desember 2025 | 03:02

Selengkapnya