Berita

Presiden Armenia Ke-2 Robert Kocharyan/Net

Dunia

Begini Komentar Putra Mantan Presiden Armenia Tentang Konflik Perbatasan Dan Patriotisme

SENIN, 20 JULI 2020 | 06:26 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Keberanian tentara Armenia dalam menghadapi musuh-musuhnya mendapat apresiasi dari Levon Kocharyan, putra bungsu Presiden Kedua Armenia Robert Kocharyan. Menurutnya, para tentara itu layak disebut patriot. Mengingatkannya pada peristiwa yang menimpa ayahnya di masa lalu.

Dalam halaman akun Facebook-nya ia menulis kebanggaannya terhadap para pejuang bangsa itu.

“Beberapa hari terakhir ini, tentara Armenia lagi-lagi berada di puncaknya. Dan lagi-lagi, kami semua orang Armenia bangga dengan para perwira dan prajurit pemberani kami yang berpengalaman. Sayangnya, kami juga berduka atas kehilangan saudara-saudara kami yang telah meninggal. Itu juga membuat saya teringat pada kontribusi ayah saya dalam mengembangkan tentara, dan saya merasa jauh lebih bangga,” katanya, dikutip dari News Am, Minggu (19/7).


Levon Kocharyan mengingatkan, di tengah memanasnya situasi orang-orang menggunakannya dengan melakukan penyebaran informasi yang tidak benar. “Dalam situasi seperti itu di mana ketegangan meningkat, segala informasi bisa memperkeruh keadaan,” ujarnya.

Ia mengajak semua pihak untuk meredam ketegangan dari hal yang paling dekat yaitu tidak menulis sesuatu yang tidak benar di media sosial. Menurutnya, biasanya justru orang-orang yang tidak melakukan apa-apa yang sering berkoar-koar dengan tuduhannya di media sosial.

“Orang-orang yang tidak menonjol dengan apa pun dalam hidup mereka mulai membuat tuduhan yang tidak masuk akal terhadap orang-orang yang telah membuktikan diri mereka. Dedikasikan hidup Anda pada tanah air, bukan pidato sombong atau selfie. Jadilah patriot, lakukan apa yang Anda yakini benar dan berguna, tetapi Anda tidak perlu mengajari orang lain bagaimana mereka harus mencintai tanah air dengan tuduhan-tuduhan,” tulis Levon.

Pada postingannya, Levon menambahkan sekilas tentang ayahnya.

“Patriotisme adalah ketika ayah Anda yang heroik dihukum di bawah komando langsung pemimpin negara Anda yang belum bertugas di ketentaraan dan tidak ada hubungannya dengan kemenangan rakyat Armenia. Sementara Anda memimpin pertempuran melawan musuh di perbatasan pada hari yang sama. Saya mengacu pada Komandan Tentara Korps Kementerian Pertahanan Armenia, General Grigory Khachaturov. Saya menghormati mereka yang membentuk kemenangan kami," tulisnya.

Ayahnya, Robert Kocharyan, yang memerintah Armenia sebagai presiden dari 1998 hingga 2008, baru saja dibebaskan dari penjara dengan jaminan sejumlah lebih dari 4 juta dolar AS.

Robert Kocharyan dituduh bertindak melanggar hukum dengan mengumumkan keadaan darurat pada Maret 2008, setelah terjadi sengketa dalam pemilihan umum.

Kocharyan dan tiga mantan pejabat lainnya diadili atas tuduhan menggulingkan tatanan konstitusional pada 2008 setelah pemilihan presiden. Bentrokan antara polisi dan pemrotes pada 1 Maret 2008 menyebabkan setidaknya sepuluh orang terbunuh.

Robert Kocharyan dikembalikan ke tahanan pada 25 Juni 2019. Dia menolak tuduhan itu karena bermuatan politik.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Slank Siuman dari Jokowi

Selasa, 30 Desember 2025 | 06:02

Setengah Juta Wisatawan Serbu Surabaya

Selasa, 30 Desember 2025 | 05:30

Pilkada Mau Ditarik, Rakyat Mau Diparkir

Selasa, 30 Desember 2025 | 05:19

Bukan Jokowi Jika Tak Playing Victim dalam Kasus Ijazah

Selasa, 30 Desember 2025 | 05:00

Sekolah di Aceh Kembali Aktif 5 Januari

Selasa, 30 Desember 2025 | 04:50

Buruh Menjerit Minta Gaji Rp6 Juta

Selasa, 30 Desember 2025 | 04:07

Gegara Minta Duit Tak Diberi, Kekasih Bunuh Remaja Putri

Selasa, 30 Desember 2025 | 04:01

Jokowi-Gibran Harusnya Malu Dikritik Slank

Selasa, 30 Desember 2025 | 03:45

Pemprov DKI Hibahkan 14 Mobil Pemadam ke Bekasi hingga Karo

Selasa, 30 Desember 2025 | 03:05

Rakyat Tak Boleh Terpecah Sikapi Pilkada Lewat DPRD

Selasa, 30 Desember 2025 | 03:02

Selengkapnya