Orang-orang di London jarang yang memakai masker/Net
Setelah berbulan-bulan berkelit mendebat manfaat penutup wajah atau masker, saat ini Inggris mulai mewajibkan penggunaannya di toko-toko mulai 24 Juli. Ini sama seperti ketika orang-orang mendebat soal seberapa pentingnya tes Covid-19, mengapa harus berdiam di rumah, apa benar harus menjaga jarak, mengapa dilakukan pembatasan perjalanan, dan efektifkah penguncian? Sampai kemudian tersadar bahwa semua harus dilakukan dan nyaris terlambat ketika angka kasus sudah cukup tinggi.
Pemerintah Inggris tidak belajar dari pengalaman menyakitkan selama pandemik. Mereka tidak melakukan apa yang seharusnya mereka lakukan sejak awal.
Dalam hal tes Covid-19 misalnya. Sejak awal Maret, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah memperjelas bahwa pengujian, pelacakan, dan isolasi atau karantina adalah cara terbaik untuk mengendalikan wabah. Seperti apa kata Direktur Jenderal WHO, Tedros Adhanom Ghebreyesus, "Kami memiliki pesan sederhana untuk semua negara: yaitu melakukan tes Covid-19, tes, tes, tes!†Namun, butuh hingga akhir April bagi orang Inggris untuk melaksanakannya.
Dalam artikel yang ditulis Devi Sridhar, Ketua Kesehatan Masyarakat di Universitas Edinburgh, terungkap bahwa hingga saat ini ia sendiri tidak tahu jumlah sebenarnya orang yang telah diuji, karena pemerintah telah berhenti membuka informasi ini untuk umum.
“Mengontrol wabah membutuhkan kepemimpinan yang jelas yang menetapkan strategi yang koheren,†tulis Devi. “Diskusi tentang apa yang perlu dilakukan diubah menjadi ‘cara terbaik untuk mencapainya’.â€
Ketika negara-negara di Eropa mewajibkan pemakaian masker di ruang publik, para menteri di Inggris malah terlihat tidak mampu membentuk konsensus tentang respon yang tepat.
Perdana Menteri Inggris Boris Johnson mengisyaratkan ada peraturan soal penggunaan masker wajah yang akan diterapkan pada beberapa waktu yang akan datang.
“Meskipun kami belum mendapatkan bukti uji coba tentang apakah penutup wajah efektif mencegah penularan Covid-19, penelitian yang ada telah meyakinkan kami tentang manfaatnya. Sebuah studi dari University of Edinburgh menemukan bahwa masker dapat membatasi jangkauan percikan napas yang diembuskan mencapai 90 persen,†ujar artikel itu.
Penelitian itu jelas mengungkapkan bahwa penutup wajah memainkan peran penting dalam melindungi pemakai dari infeksi, dan mencegah pemakai menginfeksi orang lain. Tidak ada seorang pun yang menginginkan pandemik ini berkepanjangan dengan angka kasus yang terus naik, juga tidak ada yang berharap adanya lockdown lanjutan.
Jelas sekali pesan yang disampaikan, bahwa ‘ Saya memakai masker untuk melindungi Anda, dan Anda memakai masker untuk melindungi saya’.
Direktur jenderal Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Tiongkok, Gao Fu, mengatakan kesalahan terbesar yang dibuat di Eropa dan AS adalah bahwa orang tidak memakai masker sejak awal, dikutip dari
The Guardian, Kamis (16/7).
Mewajibkan orang yang masuk ke toko menggunakan masker kini harus ditempuh dengan cara yang lebih tegas sebab cara ‘suka rela’ ternyata sangat tidak ampuh.
“Jika satu orang mengenakan masker di toko dan tidak ada orang lain yang mengenakannya maka ia menjadi risih seolah merasa tidak pada tempatnya. Yang terjadi, akhirnya tidak ada yang mau memakai masker. Tetapi jika orang yang sama masuk ke toko dan semua orang di dalamnya memakai masker, maka mereka yang tidak menggunakannya menjadi tidak nyaman karena tidak memiliki masker,†Devi.
Tentu saja, beberapa orang, seperti mereka yang memiliki kesulitan bernapas, tidak akan merasa mudah untuk mengenakan masker, dan itu adalah pengecualian.
Virus menyebar melalui tetesan yang keluar dari hidung dan mulut saat berbicara, batuk, bersin, dan menghela napas. Tetesan-tetesan ini bahkan bisa melayang di udara, seperti yang baru-baru ini diakui WHO bahwa penularan melalui udara bisa terjadi. Maka, masker memiliki peran yang cukup penting dalam menghentikan tetesan itu hingga tidak menginfeksi orang di sekitarnya.
Pemerintah Skotlandia telah mewajibkan semua orang yang akan masuk ke dalam toko memakai masker sejak 10 Juli. Masyarakat di sana sangat terbantu dengan adanya peraturan tersebut sebab mereka tidak ingin terinfeksi.
“Menggunakan masker adalah cara efektif dan murah meriah untuk menghindari terjadinya gelombang kedua. Jika negara-negara lain sudah menggunakan masker sejak awal pendemik terjadi, mengapa Inggris membutuhkan waktu yang lama untuk membuat keputusan yang sederhana dan berbiaya rendah ini?†tutup Devi.