Berita

Mantan Presiden Armenia Pertama, Levon Ter-Petrosyan/Net

Dunia

Azerbaijan Langgar Perjanjian, Mantan Presiden Armenia: Dia Akan Hadapi Perlawanan Semua Orang Armenia

JUMAT, 17 JULI 2020 | 06:08 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Azerbaijan kembali memulai aksinya. Kamis (16/7) pagi waktu setempat pasukan tempur angkatan bersenjata Azerbaijan kembali melakukan operasi militer di perbatasan negara Republik Armenia, di sekitar Desa Aygepar dan Movses, dengan menggunakan mortir dan artileri berat.

Ini merupakan pelanggaran terhadap kesepakatan penghentian permusuhan, Kementerian Luar Negeri Armenia memberi kecamannya dalam sebuah pernyataan, dikutip dari Radio of Armenia, Kamis (16/7).

Pasukan Azerbaijan menembaki Desa Movses dan Aygepar dengan sengaja menargetkan infrastruktur sipil dan penduduk. Angkatan Bersenjata Armenia pun segera mengusir pasukan Azerbaijan secara proporsional.


"Harus ditekankan bahwa agresi ini adalah pelanggaran berbahaya terhadap pengaturan penghentian permusuhan yang disepakati sebelumnya dan mengikuti pernyataan 15 Juli oleh OSCE Minsk Group Co-Chairs tentang pembentukan ketenangan relatif di perbatasan," kata Kementerian.

Sebagai akibat dari kebijakannya yang picik, kepemimpinan militer-politik Azerbaijan akan berhadapan dengan masalah besar.  

"Sekarang mengambil langkah-langkah berbahaya, yang salah anggapan di mana ia akan memikul tanggung jawab juga di hadapan rakyatnya sendiri," tambah Kementerian.

Menteri Luar Negeri mengatakan mereka terus berhubungan dengan Ketua Bersama OSCE Minsk Group. Dalam situasi saat ini, upaya yang ditujukan untuk pemulihan tanpa syarat, lengkap, pelestarian dan penguatan gencatan senjata sangat penting.

Presiden pertama Armenia Levon Ter-Petrosyan ikut menyoroti insiden bentrokan ini. Dalam postingannya di Facebook, ia menegaskan bahwa Azerbaijan harus siap menghadapi perlawanan semua orang Armenia.

"Azerbaijan harus memahami bahwa dalam hal serangan militer yang dilancarkannya, itu akan menghadapi perlawanan semua orang Armenia, terlepas dari situasi politik dalam negeri di negara itu," tulis Ter-Petrosyan.

Kata-kata itu diambil dari pidatonya sendiri pada kongres kedua Gerakan Rakyat pada 2 Mei 2008.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Bangunan di Jakarta Bakal Diaudit Cegah Kebakaran Maut Terulang

Senin, 29 Desember 2025 | 20:13

Drama Tunggal Ika Teater Lencana Suguhkan Kisah-kisah Reflektif

Senin, 29 Desember 2025 | 19:53

Ribuan Petugas Diturunkan Jaga Kebersihan saat Malam Tahun Baru

Senin, 29 Desember 2025 | 19:43

Markus di Kejari Kabupaten Bekasi Mangkir Panggilan KPK

Senin, 29 Desember 2025 | 19:35

DPP Golkar Ungkap Pertemuan Bahlil, Zulhas, Cak Imin, dan Dasco

Senin, 29 Desember 2025 | 19:25

Romo Mudji Tutup Usia, PDIP Kehilangan Pemikir Kritis

Senin, 29 Desember 2025 | 19:22

Kemenkop Perkuat Peran BA dalam Sukseskan Kopdes Merah Putih

Senin, 29 Desember 2025 | 19:15

Menu MBG untuk Ibu dan Balita Harus Utamakan Pangan Lokal

Senin, 29 Desember 2025 | 19:08

Wakapolri Groundbreaking 436 SPPG Serentak di Seluruh Indonesia

Senin, 29 Desember 2025 | 19:04

Program Sekolah Rakyat Harus Terus Dikawal Agar Tepat Sasaran

Senin, 29 Desember 2025 | 18:57

Selengkapnya