Berita

Presiden Joko Widodo saat mengumumkan susunan Kabinet Indonesia Maju/Ist

Politik

Tak Akan Ikuti Thailand, Pengamat: Lebih Sering Copot Bawahan, Mundur Bukan Tradisi Menteri Indonesia

KAMIS, 16 JULI 2020 | 22:09 WIB | LAPORAN: DIKI TRIANTO

Keputusan sejumlah menteri dan tim ekonomi Thailand yang ramai-ramai mundur karena resesi tak akan diikuti pemerintah Indonesia meski krisis ekonomi sekalipun.

"Beda dengan Thailand, menteri mundur bukanlah tradisi politik di Indonesia, kecuali dilakukan reshuffle sebagai hak prerogratif presiden," kata pengamat politik Universitas Jayabaya, Igor Dirgantara kepada Kantor Berita Politik RMOL, Kamis (16/7).

Ia berpandangan, selama ini satu-satunya jalan untuk membenahi kinerja kabinet pemerintahan Indonesia adalah dengan melakukan perombakan, bukan sukarela mundur.

Lebih parah, di Indonesia justru lebih banyak bawahannya yang dijadikan 'tumbal' dari kegagalan menteri.

"Yang terjadi di Indonesia, saat kinerja menteri disorot oleh publik atau ketika presiden mengungkapkan kritik terhadap kerja sejumlah pembantunya, maka sang menteri yang 'merasa' biasanya akan merespons dengan melakukan penggantian, mutasi, atau memecat bawahan, seperti dirjen, irjen, dan lain-lain," urai Direktur Survey and Polling Indonesia ini.

Contoh nyata yang baru-baru ini terjadi adalah perombakan yang terjadi di lingkungan Kementerian Kesehatan di bawah kepemimpinan Menteri Terawan Agus Putranto.

"Ketika banyak pihak merujuk pada kinerja Menteri Kesehatan yang dianggap layak untuk di-reshuffle, terjadi perombakan tujuh pejabat eselon I dan II di Kementerian Kesehatan. Hal ini juga umumnya berlaku di kementerian lainnya yang saat ini paling disorot kinerjanya," kata Igor.

"Ada kesan kinerja suatu kementerian buruk bukan karena kapabilitas menterinya, tapi karena bawahannya yang bekerja kurang maksimal," tandasnya.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

UPDATE

Pengukuhan Petugas Haji

Sabtu, 04 Mei 2024 | 04:04

Chili Siap Jadi Mitra Ekonomi Strategis Indonesia di Amerika Selatan

Sabtu, 04 Mei 2024 | 04:02

Basri Baco: Sekolah Gratis Bisa Jadi Kado Indah Heru Budi

Sabtu, 04 Mei 2024 | 03:42

Pemprov DKI Tak Ingin Polusi Udara Buruk 2023 Terulang

Sabtu, 04 Mei 2024 | 03:24

Catat, Ganjil Genap di Jakarta Ditiadakan 9-10 Mei

Sabtu, 04 Mei 2024 | 03:22

BMKG Prediksi Juni Puncak Musim Kemarau di Jakarta

Sabtu, 04 Mei 2024 | 02:27

Patuhi Telegram Kabareskrim, Rio Reifan Tak akan Direhabilitasi

Sabtu, 04 Mei 2024 | 02:05

Airlangga dan Menteri Ekonomi Jepang Sepakat Jalankan 3 Proyek Prioritas Transisi Energi

Sabtu, 04 Mei 2024 | 02:00

Zaki Tolak Bocorkan soal Koalisi Pilkada Jakarta

Sabtu, 04 Mei 2024 | 01:35

Bertemu Wakil PM Belanda, Airlangga Bicara soal Kerja Sama Giant Sea Wall

Sabtu, 04 Mei 2024 | 01:22

Selengkapnya