Berita

Deputi Badan Pembinaan Jaringan Konstituen DPP Partai Demokrat, Taufiqurrahman bersama Ketum Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono/Net

Politik

Jokowi Undang Selebriti Kampanyekan Protokol Kesehatan, Taufiqurrahman: Ini Pemerintahan Atau Korporasi?

RABU, 15 JULI 2020 | 11:46 WIB | LAPORAN: AHMAD ALFIAN

Upaya Presiden Joko Widodo dalam mengkampanyekan protokol kesehatan dengan mengundang sejumlah selebriti tanah air ke Istana Negara, memunculkan pertanyaan di benak masyarakat.

Kedatangan para artis tersebut diharapkan Jokowi dapat menjadi influencer dalam mengkampanyekan protokol kesehatan, mengingat kasus Covid-19 di Indonesia yang masih tinggi.

Namun, Deputi Badan Pembinaan Jaringan Konstituen DPP Partai Demokrat, Taufiqurrahman, justru mengaku bingung dengan yang dilakukan Presiden tersebut.

Pasalnya, Presiden sebenarnya memiliki jajaran dan resources yang tidak terbatas untuk mensosialisasikan semua program Pemerintah ke publik.

"Kalau sedikit-sedikit mengundang selebriti untuk mengkampanyekan program pemerintah, apakah artinya presiden tidak yakin dengan kemampuan dan efektivitas jajarannya untuk tugas sosialisasi?" ujarnya saat dihubungi Kantor Berita Politik RMOL, Rabu (15/7).

Menurut Taufiq, jajaran birokrasi yang dimiliki presiden mempunyai sumber daya yang besar dan bisa menjangkau masyarakat secara luas. Mustinya hal itu lebih dari cukup untuk menjalankan tugas sosialisasi.

"Mengapa Presiden Jokowi hampir selalu saja memakai jasa selebriti dalam sosialisasi program pemerintah?" tanya Taufiq.

Dirinya juga mempertanyakan peran Gugus Tugas Covid-19 dan semua jajaran kementrrian yang hampir tiap hari berbicara tentang protokol kesehatan kepada masyarakat luas.

Bahkan, mantan Ketua Fraksi Demokrat DPRD DKI Jakarta itu menegaskan, kalau memang mau mengintensifkan kampanye protokol kesehatan, idealnya Presiden mengundang para tenaga medis dan ilmuwan.

"Karena merekalah yang paling paham tentang tata cara penanganan pandemik Covid-19 termasuk soal protokol kesehatan, bukan selebriti," tegasnya.

Taufiq menambahkan, yang dilakukan Presiden Joko Widodo tersebut justru seperti menjalankan sebuah korporasi bukan sebuah pemerintahan.

Sebab, kalau di korporasi, memang sudah biasa menyewa opinion leader untuk mengkampanyekan produk mereka.

Itu pun, lanjut Taufiq, sebelumnya dilakukan survei terlebih dahulu sosok opinion leader yang harus sesuai dengan karakter produknya.

Oleh sebab itu, dirinya menyarankan sebaiknya pemerintah fokus saja untuk mengkapitalisasi jajaran yang dimiliki dalam rangka sosialiasi protokol kesehatan.

"Jangan kebanyakan gimmick, keadaan kita saat ini justru makin berbahaya," sindirnya.

Populer

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Ketua Alumni Akpol 91 Lepas Purna Bhakti 13 Anggota

Minggu, 05 Mei 2024 | 17:52

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Kantongi Sertifikasi NBTC, Poco F6 Segera Diluncurkan

Sabtu, 04 Mei 2024 | 08:24

Pj Gubernur Jabar Ingin Persiapan Penyelenggaraan Ibadah Haji Sempurna

Kamis, 02 Mei 2024 | 03:58

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Dandim Pinrang Raih Juara 2 Lomba Karya Jurnalistik yang Digelar Mabesad

Selasa, 30 April 2024 | 18:43

UPDATE

Jelang Laga Play-off, Shin Tae-yong Fokus Kebugaran Pemain

Rabu, 08 Mei 2024 | 07:54

Preseden Buruk, 3 Calon Anggota DPRD Kota Bandung Berstatus Tersangka

Rabu, 08 Mei 2024 | 07:40

Prof Romli: KPK Gagal Sejak Era Antasari, Diperburuk Kinerja Dewas

Rabu, 08 Mei 2024 | 07:15

Waspada Hujan Disertai Petir di Jakarta pada Malam Hari

Rabu, 08 Mei 2024 | 06:28

Kemenag Minta Umat Tak Terprovokasi Keributan di Tangsel

Rabu, 08 Mei 2024 | 06:23

Barikade 98: Indonesia Lawyers Club Lebih Menghibur daripada Presidential Club

Rabu, 08 Mei 2024 | 06:20

Baznas Ungkap Kiat Sukses Pengumpulan ZIS-DSKL Ramadan 2024

Rabu, 08 Mei 2024 | 06:01

Walkot Jakpus Ingatkan Warga Jaga Kerukunan Jelang Pilgub

Rabu, 08 Mei 2024 | 05:35

Banyak Fasos Fasum di Jakarta Rawan Diserobot

Rabu, 08 Mei 2024 | 05:19

Sopir Taksi Online Dianiaya Pengendara Mobil di Palembang

Rabu, 08 Mei 2024 | 05:15

Selengkapnya