Berita

Ilustrasi Dewan Pers/Net

Politik

Media Massa Disebut Sekarat, Dewan Pers: Jika Tidak Sadar 3 Tantangan Ini Ya Bisa Babak Belur!

RABU, 15 JULI 2020 | 01:18 WIB | LAPORAN: AHMAD SATRYO

RMOL. Perilaku masyarakat yang sudah mulai beralih ke media sosial untuk mencari informasi dan pengetahuan, disebut-sebut bakal menggerus eksistensi media massa di Indonesia.

Begitupun yang diamati oleh Wakil Ketua Dewan Pers Hendry Ch Bangun yang mengindikasikan turunnya kepercayaan masyarakat terhadap media massa, baik media elektronik (televisi dan radio), media cetak (koran, majalah, tabloid), hingga siber (portal berita online/website pemberitaan).

"Sekarang ini orang mengatakan media massa ini sekarat, karena ada perubahan perilaku pembaca atau audiens," ujar Hendry dalam diskusi daring Dewan Pers bertajuk 'Urgensi Kode Etik Jurnalistik', Selasa (14/7).

Ciri-ciri dari perubahan perilaku pembaca, menurut Hendry, bisa disaksikan dari keengganan masyarakat untuk mengeluarkan biaya lebih untuk membeli produk yang dihasilkan media massa.

Tak terlepas dari itu, ada tiga faktor yang menyebabkan masyarakat juga akhirnya ogah mengkonsumsi informasi yang disajikan perusahaan pers. Faktor pertama ialah perkembangan tekhnologi digital.

"Nah, adanya perubahan perilaku, adanya pengembangan teknologi sudah membuat media massa keteteran," terang Hendry.

Ditambah lagi faktor kedua, yaitu lemahnya penerapan kode etik jurnalistik oleh pelaku media massa utamanya wartawan.

"Media massa tidak profesional, media massa itu tidak taat kode etik ya tambah hancur," ucap Hendry.

Belum lagi faktor ketiga, yang menurut Hendry merupakan salah satu sumber penghidupan bisnis media massa, yaitu iklan promosi, telah diraup oleh pebisnis di media sosial.

"Iklan sekarang sudah banyak diambil oleh news aggregator," sambungnya.

"Nah, ini ada tiga tantangan ini, kalau media massa enggak peduli, enggak taat kode etik ya seperti wajah kita ditinju Mike Tyson, babak belur," demikian Hendry Bangun.


Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Bey Machmudin: Prioritas Penjabat Adalah Kepentingan Rakyat

Sabtu, 20 April 2024 | 19:53

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

UPDATE

SPS Aceh Dinobatkan sebagai SPS Provinsi Terbaik 2024

Rabu, 01 Mei 2024 | 05:53

Hari Ini Nasdem Muara Enim Buka Penjaringan Balon Bupati dan Wabup

Rabu, 01 Mei 2024 | 05:36

Prof Sugianto Janjikan Netralitas ASN pada Pilkada 2024 kalau Ditunjuk jadi Pj Bupati

Rabu, 01 Mei 2024 | 05:14

Teriakan "Ijeck Gubernur" Menggema di Syukuran Kosgoro 1957 Sumut

Rabu, 01 Mei 2024 | 04:58

Dihiasi 2 Penalti, Bayern Vs Madrid Berakhir 2-2

Rabu, 01 Mei 2024 | 04:46

Dai Kondang Ustaz Das'ad Latif Masuk Daftar Kandidat Nasdem untuk Pilwalkot Makassar

Rabu, 01 Mei 2024 | 04:22

Jelang Pilkada, Pj Gubernur Jabar Minta Seluruh ASN Jaga Netralitas

Rabu, 01 Mei 2024 | 03:58

Ekonomi Pakistan Semakin Buruk

Rabu, 01 Mei 2024 | 03:37

Kader PKB Daftar sebagai Bacabup Aceh Besar lewat Demokrat

Rabu, 01 Mei 2024 | 03:29

Ngaku Punya Program Palembang Bebas Banjir, Firmansyah Hadi Daftar di PDIP

Rabu, 01 Mei 2024 | 02:31

Selengkapnya