Berita

Nyamuk aedes aegypti penyebab demam berdarah/Net

Kesehatan

Tahun Ini, Kasus DBD Di Singapura Menjadi Terbanyak Sepanjang Sejarah

SELASA, 14 JULI 2020 | 15:42 WIB | LAPORAN: SARAH MEILIANA GUNAWAN

Selain disibukkan dengan penanganan pandemik Covid-19, Singapura juga harus menghadapi penyebaran wabah demam berdarah (DBD).

Bahkan, data dari Badan Lingkungan Nasional (NEA) yang dirilis pada Selasa (14/7) menunjukkan, jumlah kasus DBD di Singapura hingga pertengahan tahun sudah melampaui total keseluruhan tahun 2019.

Pekan lalu, Singapura melaporkan 1.678 kasus baru DBD, yang merupakan pekan kelima berturut-turut negara tersebut melaporkan kasus DBD di atas angka 1.000.

Melansir CNA, per Senin (13/7) pukul 3 sore waktu setempat, sudah ada 17.249 kasus DBD yang terhitung di Singapura sejak awal 2020.

Sepanjang 2019, Singapura sendiri melaporkan 15.998 kasus DBD.

Menurut NEA, total kasus DBD untuk tahun ini diperkirakan akan melebihi rekor tertingginya pada 2013, yaitu 22.170 kasus. Itu berarti wabah DBD terbesar sepanjang sejarah Singapura.

Pasalnya, musim puncak DBD diperkirakan berlangsung hingga Oktober.

Saat ini, ada 371 klaster BDB di Singapura, 133 di antaranya dianggap daerah berisiko tinggi dengan kasus di atas 10.

Daerah-daerah tersebut termasuk di antaranya adalah Geylang, Bukit Panjang, Potong pasir, Serangoon Utara, dan Tampines.

Melihat situasi ini, NEA mengatakan, harus ada tindakan segera untuk memutus penularan penyakit. Salah satunya adalah dengan memberikan hukuman pada rumah tangga yang terdeteksi menjadi tempat pengembangbiakan nyamuk DBD.

"Selama inspeksi NEA baru-baru ini, kami masih terus mendeteksi kasus-kasus mengerikan dari tempat-tempat dengan banyak habitat pembiakan nyamuk, dan habitat dengan banyak pengembangbiakan nyamuk," ungkap NEA.

Nantinya, rumah tangga yang diketahui menjadi habitat nyamuk akan didenda 200 dolar Singapura untuk pertama kali, dan 300 dolar Singapura untuk melakukan kesalahan yang sama.

Aturan ini akan berlaku per Rabu (15/7).

Populer

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Pj Gubernur Jabar Ingin Persiapan Penyelenggaraan Ibadah Haji Sempurna

Kamis, 02 Mei 2024 | 03:58

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

Kantongi Sertifikasi NBTC, Poco F6 Segera Diluncurkan

Sabtu, 04 Mei 2024 | 08:24

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

UPDATE

Eko Darmanto Bakal Didakwa Terima Gratifikasi dan TPPU Rp37,7 M

Senin, 06 Mei 2024 | 16:06

Fahri Hamzah: Akademisi Mau Terjun Politik Harus Ganti Baju Dulu

Senin, 06 Mei 2024 | 15:56

Pileg di Intan Jaya Molor Karena Ulah OPM

Senin, 06 Mei 2024 | 15:56

Gaduh Investasi Bodong, Pengamat: Jangan Cuma Nasabah, Bank Juga Perlu Perlindungan

Senin, 06 Mei 2024 | 15:46

Tertinggi dalam Lima Tahun, Ekonomi RI di Kuartal I 2024 Tumbuh 5,11 Persen

Senin, 06 Mei 2024 | 15:46

Parnas Tak Punya Keberanian Usung Kader Internal jadi Cagub/Cawagub Aceh

Senin, 06 Mei 2024 | 15:45

PDIP Buka Pendaftaran Cagub-Cawagub Jakarta 8 Mei 2024

Senin, 06 Mei 2024 | 15:35

Dirut Pertamina: Kita Harus Gerak Bersama

Senin, 06 Mei 2024 | 15:35

Banyak Pelanggan Masih Pakai Ponsel Jadul, Telstra Tunda Penutupan Jaringan 3G di Australia

Senin, 06 Mei 2024 | 15:31

Maju sebagai Cagub Jateng, Sudaryono Dapat Perintah Khusus Prabowo

Senin, 06 Mei 2024 | 15:24

Selengkapnya