Berita

Bendera Uni Eropa dan China/Net

Dunia

Negara Eropa Kompak, Siap Balas China Atas UU Keamanan Nasional Hong Kong

SENIN, 13 JULI 2020 | 18:31 WIB | LAPORAN: SARAH MEILIANA GUNAWAN

Swedia memberikan dukungan pada Prancis dan Jerman untuk memberikan tanggapan kuat atas diberlakukannya UU keamanan nasional Hong Kong oleh China.

Selain negara-negara tersebut, Denmark dan Belanda juga mendorong Uni Eropa (UE) untuk mempertimbangkan tindakan secara kolektif, melansir Reuters.

Seperti banyak negara Barat lainnya, UE telah mengecam keputusan parlemen China untuk mengeluarkan UU keamanan nasional bagi bekas jajahan Inggris tersebut. Namun tidak ada tindakan balasan yang jelas.


"Ada proposal langkah-langkah khusus yang diusulkan oleh Jerman dan Prancis yang akan saya dukung karena kita perlu bereaksi terhadap apa yang terjadi di Hong Kong," ujar Menteri Luar Negeri Swedi, Anne Linde sebelum pertemuandengan rekan-rekan UE-nya di Brussels .

Bulan lalu, Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen bulan lalu memperingatkan akan ada konsekuensi yang sangat negatif bagi Beijing jika membatasi jaminan kebebasan di Hong Kong.

Hingga kini, para pejabat UE menolak untuk merinci langkah-langkah tersebut, tetapi dua diplomat UE mengatakan mereka tidak memberikan sanksi formal terhadap China, mitra dagang terbesar kedua blok itu.

Sebagai gantinya, mereka mensyaratkan perpanjangan larangan ekspor UE pada peralatan yang dapat digunakan untuk penyiksaan atau pemolisian yang represif, seperti tongkat hingga peluru karet. Selain itu, UE juga memberi aktivis Hong Kong status pengungsi jangka panjang dan mendukung lebih banyak kesempatan bagi siswa Hong Kong untuk belajar di Eropa.

Secara khusus, Swedia sendiri sedang mencari cara pembebasan bagi warganya, Gui Minhai, yang dijatuhi hukuman 10 tahun penjara pada Februari, usai dituduh oleh Beijing secara ilegal memberikan intelijen di luar negeri.

Gui adalah seorang penjual buku yang sebelumnya berbasis di Hong Kong yang menjual buku-buku yang kritis terhadap kepemimpinan politik China. Ia ditahan oleh polisi China daratan pada 2018. Ia ditangkap ketika bersama dengan para diplomat Swedia ketika berada di kereta api menuju Beijing.

Populer

Mahfud MD soal Bencana Sumatera: Menyuruh Pejabat Mundur Tidak Relevan

Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Tunjuk Ara di Depan Luhut

Senin, 15 Desember 2025 | 21:49

Makin Botak, Pertanda Hidup Jokowi Tidak Tenang

Selasa, 16 Desember 2025 | 03:15

UPDATE

Bahlil: Jangan Uji NYali, Kita Nothing To Lose

Sabtu, 20 Desember 2025 | 15:44

Bukan AI Tapi Non-Human

Sabtu, 20 Desember 2025 | 15:43

Usai Dicopot Ketua Golkar Sumut, Ijeck Belum Komunikasi dengan Doli

Sabtu, 20 Desember 2025 | 15:12

Exynos 2600 Dirilis, Chip Smartphone 2nm Pertama di Dunia

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:52

Akui Kecewa Dicopot dari Ketua DPD Golkar Sumut, Ijeck: Mau Apalagi? Kita Terima

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:42

Bahlil Sentil Senior Golkar: Jangan Terlalu Lama Merasa Jadi Ketua Umum

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:22

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Sekretaris Golkar Sumut Mundur, Ijeck Apresiasi Kesetiaan Kader

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:06

Dana Asing Banjiri RI Rp240 Miliar Selama Sepekan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:01

Garda Satu dan Pemkab Tangerang Luncurkan SPPG Tipar Raya Jambe

Sabtu, 20 Desember 2025 | 13:38

Selengkapnya