Berita

urubicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19, Achmad Yurianto/Net

Politik

Diksi New Normal Dianulir Pemerintah, Infus: Itulah Kenapa Publik Persoalkan Ucapan Jokowi

SABTU, 11 JULI 2020 | 10:30 WIB | LAPORAN: AHMAD SATRYO

Diksi new normal yang digaungkan pemerintah untuk memberikan keluasaan kepada masyarakat untuk menjalani aktivitas di tengah pandemik virus corona baru (Covid-19) dianulir.

Jurubicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19, Achmad Yurianto mengungkapkan dalam acara launching buku "Menghadang Corona" di DPR, Jumat (10/7), diksi new normal dia nyatakan salah. Justru yang benar menurutnya adalah adaptasi kebiasaan baru.

Hal ini kemudian dikomentari oleh Direktur Indonesia Future Studies (Infus), Gde Siriana Yusuf, yang disampaikan melalui akun Twitter miliknya @SirianaGde, Sabtu (11/7).

Dalam postingannya, Gde Siriana menuliskan sebuah komentar dengan mengajak followers dan pembacanya flashback dan mengingat ke waktu beberapa bulan yang lalu, di saat Presiden Joko Widodo mendeclare istilah new normal dengan narasi "berdamai dengan corona".

"Itulah kenapa publik beberapa waktu lalu permasalahkan ucapan Jokowi soal 'berdamai dengan corona'. Berdamai itu artinya berteman lagi. Yang paling pas ya 'beradaptasi dengan corona'," cuit Gde Siriana.

Oleh karena itu, Board Member of Bandung Innitiaves Network ini sudah menganggap tepat pengakuan pemerintah atas istilah new normal yang salah tersebut.

Namun dia menegaskan dan meminta pemerintah untuk tidak abai, dan tetap memperhatikan cara penanganan Covid-19 yang serius. Dalam arti, bisa segera menuntaskan pandemik asal Wuhan, China ini dengan protokol kesehatan yang ketat.

"Karena hidup harus terus berlanjut meski vaksin belum ada. Tapi protokol nya itu 'memerangi' corona," demikian Gde Siriana menutup cuitannya.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

UPDATE

Pengukuhan Petugas Haji

Sabtu, 04 Mei 2024 | 04:04

Chili Siap Jadi Mitra Ekonomi Strategis Indonesia di Amerika Selatan

Sabtu, 04 Mei 2024 | 04:02

Basri Baco: Sekolah Gratis Bisa Jadi Kado Indah Heru Budi

Sabtu, 04 Mei 2024 | 03:42

Pemprov DKI Tak Ingin Polusi Udara Buruk 2023 Terulang

Sabtu, 04 Mei 2024 | 03:24

Catat, Ganjil Genap di Jakarta Ditiadakan 9-10 Mei

Sabtu, 04 Mei 2024 | 03:22

BMKG Prediksi Juni Puncak Musim Kemarau di Jakarta

Sabtu, 04 Mei 2024 | 02:27

Patuhi Telegram Kabareskrim, Rio Reifan Tak akan Direhabilitasi

Sabtu, 04 Mei 2024 | 02:05

Airlangga dan Menteri Ekonomi Jepang Sepakat Jalankan 3 Proyek Prioritas Transisi Energi

Sabtu, 04 Mei 2024 | 02:00

Zaki Tolak Bocorkan soal Koalisi Pilkada Jakarta

Sabtu, 04 Mei 2024 | 01:35

Bertemu Wakil PM Belanda, Airlangga Bicara soal Kerja Sama Giant Sea Wall

Sabtu, 04 Mei 2024 | 01:22

Selengkapnya