Berita

Anggota DPR, Netty Prasetiyani/Net

Politik

Netty Aher: Tidak Ada Progres Signifikan Pasca Kemarahan Jokowi

JUMAT, 10 JULI 2020 | 10:09 WIB | LAPORAN: FAISAL ARISTAMA

Seiring bergulirnya isu reshuffle kabinet pasca Presiden Joko Widodo "marah-marah", terus menjadi bola liar di tengah masyarakat.

Anggota DPR, Netty Prasetiyani turut menyoroti kemungkinan pergantian menteri yang akan didepak. Bagi Netty, sektor kesehatan yang merupakan mitra kerjanya di parlemen mesti ada perubahan.

"Tapi persoalan intinya bukan pada pergantian menteri, tapi apa dampaknya untuk rakyat. Reshuffle atau tidak, semua kebijakan harus untuk kepentingan rakyat. Jadi bukan sekadar marah-marah, tapi sejauh mana hal itu mendorong para menteri bekerja optimal menghasilkan kebijakan pro rakyat," kata Netty dalam keterangannya kepada redaksi, Jumat (10/7).


Menurutnya, video presiden "marah-marah" itu diunggah sekitar seminggu setelah peristiwa. Seharusnya, sebelum video beredar para menteri ini harus sudah melihat ada progress penanganan Covid-19.

"Nyatanya tidak ada progres signifikan. Kasus positif makin tinggi, penyerapan anggaran belum sesuai dengan kebutuhan lapangan, dan penanganan dampak ikutan juga masih sengkarut. Apakah kemarahan presiden hanya dianggap angin lalu oleh para menterinya atau karena mereka tidak tahu harus melakukan apa?" tanya Netty.

Politisi PKS yang merupakan istri Ahmad Heryawan ini khawatir, isu pergantian kabinet hanya menambah daftar panjang lemahnya pengelolaan komunikasi di internal pemerintah.

"Masyarakat makin bingung dengan komunikasi yang riuh rendah, sementara angka kasus makin meningkat, jumlah pekerja di-PHK dan dirumahkan makin banyak, dan masyarakat mulai giat ke luar rumah dengan anjuran new normal," ucapnya.

"Jika itu yang terjadi, maka anggapan publik bahwa pemerintah selama ini hanya sekadar berwacana tidak seratus persen salah," demikian Netty Aher.

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

UPDATE

KPK Siap Telusuri Dugaan Aliran Dana Rp400 Juta ke Kajari Kabupaten Bekasi

Rabu, 24 Desember 2025 | 00:10

150 Ojol dan Keluarga Bisa Kuliah Berkat Tambahan Beasiswa GoTo

Rabu, 24 Desember 2025 | 00:01

Tim Medis Unhas Tembus Daerah Terisolir Aceh Bantu Kesehatan Warga

Selasa, 23 Desember 2025 | 23:51

Polri Tidak Beri Izin Pesta Kembang Api Malam Tahun Baru

Selasa, 23 Desember 2025 | 23:40

Penyaluran BBM ke Aceh Tidak Boleh Terhenti

Selasa, 23 Desember 2025 | 23:26

PAN Ajak Semua Pihak Bantu Pemulihan Pascabencana Sumatera

Selasa, 23 Desember 2025 | 23:07

Refleksi Program MBG: UPF Makanan yang Telah Berizin BPOM

Selasa, 23 Desember 2025 | 23:01

Lima Tuntutan Masyumi Luruskan Kiblat Ekonomi Bangsa

Selasa, 23 Desember 2025 | 22:54

Bawaslu Diminta Awasi Pilkades

Selasa, 23 Desember 2025 | 22:31

Ini yang Diamankan KPK saat Geledah Rumah Bupati Bekasi dan Perusahaan Haji Kunang

Selasa, 23 Desember 2025 | 22:10

Selengkapnya