Berita

WMO mengatakan suhu global akan terus memanas dalam lima tahun ke depan/Net

Dunia

Para Ahli Ingatkan Suhu Global Akan Terus Memanas, Bisa Picu Cuaca Ekstrem

KAMIS, 09 JULI 2020 | 11:48 WIB | LAPORAN: SARAH MEILIANA GUNAWAN

Pandemik Covid-19 bukan satu-satunya tantangan yang harus dihadapi oleh umat manusia. Ada tantangan jangka panjang lain yang bisa sangat mempengaruhi kehidupan, pemanasan global.

Organisasi Meteorologi Dunia (WMO) menyebut, temperatur global akan terus memanas selama lima tahun ke depan, bahkan untuk sementara waktu bisa naik hingga lebih dari 1,5 derajat Celcius yang artinya melewati ambang batas yang ditetapkan para ilmuan untuk menghindari perubahan iklim yang dahsyat.

Sekretaris Jenderal WMO, Petteri Taalas pada Kamis (9/7) mengatakan, tren pemanasan terus berlanjut dan menjadi tantangan besar bagi pemenuhan Perjanjian Paris 2015.

Di bawah Perjanjian Paris, negara-negara akan mengekang emisi untuk menjaga kenaikan suhu jauh di bawah 2 derajat Celcius, melansir CNA.

WMO mengatakan, ada peluang sebesar 20 persen suhu rahunan rata-rata, yang berfluktuasi dari tahun ke tahun, dapat mencapai angka 1,5 derajat Celcius antara 2020 hingga 2024.

Namun, masing-masing tahun itu "kemungkinan" berada di setidaknya 1 derajat Celcius di atas tingkat pra-industri, dengan hampir setiap wilayah merasakan efeknya.

Peningkatan temperatur global sendiri cukup banyak dipengaruhi oleh kebakaran hutan.

Tahun lalu, Afrika Serlatan dan Australia kehilangan jutaan hektar, sehingga kemungkinan akan lebih kering dari biasanya hingga 2024. Wilayah Sahel di Afrika kemungkinan akan lebih basah.

Sementara itu, Eropa akan melihat lebih banyak badai, dengan Atlantik Utara yang memiliki angin lebih kencang.

WMO mengatakan, dunia mungkin tidak akan mencapai ambang batas pemanasan 1,5 derajat Celcius untuk setidaknya satu dekade ke depan.

Ahli iklim di Penn State University, Michael Mann, mengatakan, saat ini tren jangka panjang untuk suhu global rata-rata sekitar 1,2 derajat Celcius di atas tingkat pra-industri.

Mantan Menteri Lingkungan Chili yang saat ini menjadi Direktur Pusat Aksi Iklim di Universitas Katolik Kepausan di Valparaiso, Marcelo Mena mengatakan, kenaikan suhu jangka pendek bisa memicu peristiwa cuaca ekstrem yang bisa menambah beban dunia yang sedang berjuang melawan Covid-19.

"Akan ada tahun-tahun yang lebih tinggi dari proyeksi, dan tahun-tahun lebih rendah, tetapi fakta bahwa kita memiliki peningkatan ini dalam konteks ini menunjukkan kepada kita bahwa beberapa peristiwa simbolis ini lebih dekat ke rumah daripada yang diperkirakan," ungkapnya.

Populer

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

Pj Gubernur Jabar Ingin Persiapan Penyelenggaraan Ibadah Haji Sempurna

Kamis, 02 Mei 2024 | 03:58

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Telkom Buka Suara Soal Tagihan ‘Telepon Tidur’ Rp9 Triliun Pertahun

Kamis, 25 April 2024 | 21:18

UPDATE

Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji!

Senin, 06 Mei 2024 | 05:37

Samani-Belinda Optimis Menang di Pilkada Kudus

Senin, 06 Mei 2024 | 05:21

PKB Kota Probolinggo cuma Buka Pendaftaran Wawalkot

Senin, 06 Mei 2024 | 05:17

Golkar-PDIP Buka Peluang Koalisi di Pilgub Jabar

Senin, 06 Mei 2024 | 04:34

Heboh Polisi Razia Kosmetik Siswi SMP, Ini Klarifikasinya

Senin, 06 Mei 2024 | 04:30

Sebagian Wilayah Jakarta Diperkirakan Hujan Ringan

Senin, 06 Mei 2024 | 03:33

Melly Goeslaw Tetarik Maju Pilwalkot Bandung

Senin, 06 Mei 2024 | 03:30

Mayat Perempuan Tersangkut di Bebatuan Sungai Air Manna

Senin, 06 Mei 2024 | 03:04

2 Remaja Resmi Tersangka Tawuran Maut di Bandar Lampung

Senin, 06 Mei 2024 | 02:55

Aspirasi Tak Diakomodir, Relawan Prabowo Jangan Ngambek

Senin, 06 Mei 2024 | 02:14

Selengkapnya