Five Eyes merupakan aliansi intelijen yang terdiri dari Amerika Serikat, Inggris, Kanada, Australia, dan Selandia Baru/Net
Pemerintah china secara resmi telah mengesahkan UU keamanan nasional bagi Hong Kong pada Selasa (30/6). Sejak itu, berbagai langkah keras Beijing mulai diberlakukan di pusat keuangan Asia tersebut.
Merespons hal tersebut, para menteri luar negeri yang tergabung dalam aliansi intelijen, Five Eyes, melakukan pertemuan secara virtual pada Rabu (8/7).
Pertemuan tersebut diungkap oleh seorang pejabat pemerintahan Kanada kepada
Reuters. Namun ia enggan memberikan rincian lebih lanjut.
Secara terpisah, Menteri Luar Negeri Kanada, Francois-Philippe Champagne mengatakan, diskusi tersebut ditujukan untuk banyak masalah mengenai perdamaian dan keamanan internasional.
Grup Five Eyes sendiri terdiri dari Kanada, Amerika Serikat, Inggris, Australia, dan Selandia Baru.
Kelima negara tersebut cukup vokal dalam menentang UU keamanan nasional yang diberlakukan China di Hong Kong.
Inggris dan Australia sudah menyatakan akan memberikan perlindungan bagi warga Hong Kong. Sementara Kanada menangguhkan perjanjian ekstradisi dengan Hong Kong dan meningkatkan imigrasinya.
UU keamanan nasional telah banyak dikritik karena dianggap bisa mengikis otonomi khusus Hong Kong. UU tersebut difokuskan untuk menanggapi kejahatan seperti separatisme, subversi, terorisme, hingga campur tangan asing.