Sahat Chantha memegang foto putranya, Tawatchai, yang meninggal pada 2013/Net
Sahat Chantha memegang foto putranya, Tawatchai, yang meninggal pada 2013/Net
Sahat Chantha (53), seorang buruh di distrik Nang Rong, mengaku terkejut saat dirinya menerima dokumen pemanggilan melalui pos pada pekan lalu. Bagaimana tidak, dokumen tersebut ditujukan kepada putranya, Tawatchai Chantha, yang sudah meninggal sejak hampir 8 tahun lalu. Dokumen itu diketahui berasal dari kantor polisi Muang di provinsi Surin.
Dikutip dari Bangkok Post, Rabu (8/7), dokumen tertanggal 25 Juni itu adalah panggilan pihak kepolsian untuk Tawatchai yang isinya mengatakan bahwa dia harus mengakui tuduhan yang diajukan oleh perusahaan yang menudingnya mengeluarkan cek palsu dalam pembayaran hutang.
Populer
Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26
Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01
Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06
Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48
Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17
Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16
Senin, 22 Desember 2025 | 17:57
UPDATE
Minggu, 28 Desember 2025 | 13:46
Minggu, 28 Desember 2025 | 13:17
Minggu, 28 Desember 2025 | 13:13
Minggu, 28 Desember 2025 | 12:45
Minggu, 28 Desember 2025 | 12:27
Minggu, 28 Desember 2025 | 12:02
Minggu, 28 Desember 2025 | 11:45
Minggu, 28 Desember 2025 | 11:39
Minggu, 28 Desember 2025 | 11:33
Minggu, 28 Desember 2025 | 11:05