Berita

Direktur Eksekutif Indonesia Political Review (IPR), Ujang Komarudin/Net

Politik

Posisi Mentan Bisa Digeser Gegara Kalung Anti Corona, Pengamat: Hanya Presiden Yang Tahu

SELASA, 07 JULI 2020 | 11:30 WIB | LAPORAN: FAISAL ARISTAMA

Polemik kalung antivirus Corona yang rencananya akan diproduksi massal Kementerian Pertanian (Kementan) terus menuai reaksi beragam di kalangan masyarakat.

Terlebih kalung tersebut hingga kini belum dapat dipastikan keampuhannya karena belum dilakukan uji klinis. Sehingga banyak lembaga penelitian yang meragukan.

Dalam pandangan Direktur Eksekutif Indonesia Political Review (IPR), Ujang Komarudin, kebijakan Kementan tersebut tergolong aneh. Selain banyak peneliti dan lembaga yang meragukan produk tersebut, urusan penjualan kalung jelas bukan urusan lembaga sekelas Kementerian.

"Kebijakan aneh dan nyeleneh. Jika hanya mengeluarkan kalung corona, tak harus level kementerian yang keluarkan. Cukup pelaku UMKM," kata Ujang Komarudin saat berbincang dengan Kantor Berita Politik RMOL di Jakarta, Selasa (7/7).

Menurut pengamat politik dari Universitas Al-Azhar Indonesia ini, kebijakan kontroversial yang dikeluarkan Kementan itu tentu berpengaruh terhadap kinerja dan dampak elektoral pada Kementerian terkait.

Apalagi, Presiden Joko Widodo (Jokowi) sempat menyinggung soal reshuffle kabinet beberapa waktu lalu.

Namun soal reshufle, lanjut Ujang, kembali kepada Presiden yang memiliki hak prerogatif.

"Tentu Presiden yang tahu apakah Mentan layak di-reshuffle atau tidak. Kebijakan tersebut (kalung Corona) kontroversial," tandasnya.

Populer

KPK Ancam Pidana Dokter RSUD Sidoarjo Barat kalau Halangi Penyidikan Gus Muhdlor

Jumat, 19 April 2024 | 19:58

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Sekda Jabar akan Tindak Pelaku Pungli di Masjid Raya Al Jabbar

Rabu, 17 April 2024 | 03:41

Megawati Bermanuver Menipu Rakyat soal Amicus Curiae

Kamis, 18 April 2024 | 05:35

Diungkap Pj Gubernur, Persoalan di Masjid Al Jabbar Bukan cuma Pungli

Jumat, 19 April 2024 | 05:01

Bey Machmudin: Prioritas Penjabat Adalah Kepentingan Rakyat

Sabtu, 20 April 2024 | 19:53

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

UPDATE

Tidak Balas Dendam, Maroko Sambut Hangat Tim USM Alger di Oujda

Sabtu, 27 April 2024 | 21:50

Move On Pilpres, PDIP Siap Hadapi Pilkada 2024

Sabtu, 27 April 2024 | 21:50

Absen di Acara Halal Bihalal PKS, Pengamat: Sinyal Prabowo Menolak

Sabtu, 27 April 2024 | 21:20

22 Pesawat Tempur dan Drone China Kepung Taiwan Selama Tiga Jam

Sabtu, 27 April 2024 | 21:14

Rusia Kembali Hantam Fasilitas Energi Ukraina

Sabtu, 27 April 2024 | 21:08

TETO Kecam China Usai Ubah Perubahan Rute Penerbangan Sepihak

Sabtu, 27 April 2024 | 20:24

EV Journey Experience Jakarta-Mandalika Melaju Tanpa Hambatan

Sabtu, 27 April 2024 | 20:18

Hubungan PKS dan Prabowo-Gibran, Ini Kata Surya Paloh

Sabtu, 27 April 2024 | 20:18

Gebyar Budaya Bolone Mase Tegal Raya, Wujud Syukur Kemenangan Prabowo-Gibran

Sabtu, 27 April 2024 | 19:28

Menuju Pilkada 2024, Sekjen PDIP Minta Kader Waspadai Pengkhianat

Sabtu, 27 April 2024 | 19:11

Selengkapnya