Berita

Lieus Sungkharisma (kanan) saat buka Warung Makar/Net

Publika

Perusak Jatidiri Tionghoa

SENIN, 06 JULI 2020 | 09:16 WIB

RUPANYA ungkapan "jangan lihat siapa yang mengatakan, tetapi apa yang dikatakannya" tidak berlaku untuk oknum Tionghoa bernama Yusuf Widi dalam kaitan pernyataan dukungan menjaga kemurnian Pancasila dari sebuah Komunitas Masyarakat Tionghoa atau KOMIT terhadap kehadiran RUU HIP.

Dalam sebuah hasutan yang beredar di media Whatsapp kalangan Tionghoa khususnya, Widi melabeli komunitas ini sebagai kadruners. Sebuah istilah pelecehan pada kelompok Islam beretnis Arab. Jiwa rasis yang jauh dari marwah Pancasila.

Secara implisit Widi juga mempertanyakan suara ormas INTI, PSMTI dan Marga Tionghoa yang disindirnya melalui pertanyaan mewakili siapa KOMIT ini. Seharusnya Widi mempertanyakan hal itu langsung kepada ketiga ormas tersebut dalam kaitan isi pernyataan KOMIT yang menolak RUU HIP.


Alih-alih menyimak dengan dalam isi pernyataan itu, Widi malah memanfaatkannya untuk menyerang pribadi Lieus Sungkharisma yang seperti ada semacam dendam pribadi. Bahkan menyoal nama warung usahanya WAKAR tanpa memahami filosofi khas Tionghoa yang terkandung di dalamnya.

Kekalutan Widi bahkan memberi inspirasi buruk tentang Warung PKI yang namanya saja jelas dilarang negara. Buruknya hasutan Widi pun malah merusak citra nama SEKNAS JOKOWI dan Relawan Jokowi bersatu dengan memprovokasi Komunitas Tionghoa yang disebutnya dibagian atas mewakili siapa, untuk melakukan gerakan menyoal kasus makar LS gegara menyampaikan penolakan terhadap RUU HIP yang beraroma doktrin komunis wajah baru itu.

Jadi tanpa dinyana patut diduga kemungkinan besar Yusuf Widi ini adalah komunisers yang marah atas isi pernyataan itu. SEKNAS JOKOWI dan Relawan harus menegur dan mengingatkan kebrutalan pribadinya menyerang kelompok Tionghoa pendukung Ideologi Pancasila merupakan pelanggaran berat moral dan hukum yang melindungi kebebasan berpendapat di muka umum. Apalagi yang disuarakannya demi negara dan bangsa.

SEKNAS JOKOWI mempunyai tugas utama  merajut persatuan dan kesatuan dan menjaga kehormatan nama Jokowi dan bukan alat sarana untuk memuaskan hasrat dendam pribadi. Suatu prilaku yang berbahaya.

Seharusnya Widi mengajak Seknas Jokowi dan Relawan Jokowi untuk juga turut menolak RUU HIP dengan jargon "Aku Pancasila" itu dan bukan memprovokasi konflik rasis apalagi mengadu domba kalangan Tionghoa.

Bila Yusuf Widi ini juga asli seorang Tionghoa nasionalis seharusnya malu dengan entitas non Tionghoa yang memberi apresiasi tinggi pada Komunitas Tionghoa yang membela Pancasila berbukti menolak RUU HIP dengan butir-butir fakta. Bukannya malah jadi bagian perusak jatidiri Tionghoa.

Adian Radiatus

Pemerhati sosial dan politik

Populer

Masih Sibuk di Jogja, Pimpinan KPK Belum Tahu OTT di Lampung Tengah

Selasa, 09 Desember 2025 | 14:21

Pura Jadi Latar Film Porno, Hey Bali: Respons Aparat Dingin

Selasa, 09 Desember 2025 | 21:58

Mahfud MD soal Bencana Sumatera: Menyuruh Pejabat Mundur Tidak Relevan

Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Ini Susunan Lengkap Direksi dan Komisaris bank bjb

Selasa, 09 Desember 2025 | 17:12

UPDATE

Rumah Dinas Kajari Bekasi Disegel KPK, Dijaga Petugas

Jumat, 19 Desember 2025 | 20:12

Purbaya Dipanggil Prabowo ke Istana, Bahas Apa?

Jumat, 19 Desember 2025 | 20:10

Dualisme, PB IKA PMII Pimpinan Slamet Ariyadi Banding ke PTTUN

Jumat, 19 Desember 2025 | 19:48

GREAT Institute: Perluasan Indeks Alfa Harus Jamin UMP 2026 Naik

Jumat, 19 Desember 2025 | 19:29

Megawati Pastikan Dapur Baguna PDIP Bukan Alat Kampanye Politik

Jumat, 19 Desember 2025 | 19:24

Relawan BNI Ikut Aksi BUMN Peduli Pulihkan Korban Terdampak Bencana Aceh

Jumat, 19 Desember 2025 | 19:15

Kontroversi Bantuan Luar Negeri untuk Bencana Banjir Sumatera

Jumat, 19 Desember 2025 | 18:58

Uang Ratusan Juta Disita KPK saat OTT Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 18:52

Jarnas Prabowo-Gibran Dorong Gerakan Umat Bantu Korban Banjir Sumatera

Jumat, 19 Desember 2025 | 18:34

Gelora Siap Cetak Pengusaha Baru

Jumat, 19 Desember 2025 | 18:33

Selengkapnya