Berita

Ketua DPP PKS Mardani Ali Sera/Net

Politik

PKS Usul PT Presiden 5 Persen Kursi DPR Atau 10 Persen Suara Nasional

SENIN, 06 JULI 2020 | 08:53 WIB | LAPORAN: WIDIAN VEBRIYANTO

Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dengan tegas akan mengusulkan presidential threshold (PT) sebesar 5 persen kursi DPR atau 10 persen suara nasional. Usulan ini menggantikan PT sebesar 20 persen yang sebelumnya digunakan di Pilpres 2019.

Ketua DPP PKS Mardani Ali Sera mengurai bahwa penerapan angka 20 persen pada Pemilu 2019 hanya menghasilkan dua pasang calon. Dampak yang dihasilkan sedemikian luar biasanya, khususnyaseperti polarisasi berkepanjangan yang timbul di tengah masyarakat.

“Bahkan sampai saat ini, jika melihat media sosial, aroma perpecahan masih sangat terasa. Tidak sehat untuk bangsa kita ke depan,” terangnya dalam akun Twitter pribadi, Senin (6/7).

Angka 5 persen dari kursi DPR dipilih dilatarbelakangi beberapa alasan. Salah satunya, dengan ambang batas pencalonan yang moderat seperti 5 persen diharapkan muncul potensi-potensi pemimpin bangsa yang semakin variatif.

“InsyaAllah semakin banyak calon berkualitas yang maju, juga kesempatan bagi setiap partai atau gabungan partai untuk memajukan kader terbaiknya. Diharapkan tidak ada lagi ‘transaksi’ politik satu sama lain karena setiap partai, besar atau kecil, memiliki kesempatan yang sama,” sambungnya.

PT 5 persen juga akanmenjadi pembuktian setiap partai dalam menciptakan kaderisasi yang telah lama dibangun. Tentu kita menginginkan kaderisasi partai tetap terbangun dengan baik, agar ke depannya partai politik mampu melahirkan calon-calon pemimpin yang berkualitas.

Mardani yakin penurunan PT ke 5 persen tidak akan melemahkan sistem presidensial seperti yang dikawatirkan beberapa pihak. Justru langkah ini memberikan independensi terhadap partai politik serta penguatan sistem kaderisasi internal.

Apalagi, hal terpenting dari sistem presidensial adalah menerapkan mekanisme yang menjunjung tinggi akuntabilitas dan transparansi. Jika hal tersebut tidak diterapkan dengan baik, ada atau tidaknya PT, maka sistem presidensial yang kita harapkan akan sulit terwujud.

“Dengan PT 5 persen masyarakat dapat lebih berkonsentrasi untuk mengangkat gagasan calon yang diusung sebagai strategi pemenangan, karena peluang muncul calon2-calon yang berkualitas dan memiliki gagasan menjadi terbuka lebar,” tutupnya.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

UPDATE

Bentuk Unit Khusus Pidana Ketenagakerjaan, Lemkapi sebut Kapolri Visioner

Kamis, 02 Mei 2024 | 22:05

KPK Sita Bakal Pabrik Sawit Diduga Milik Bupati Labuhanbatu

Kamis, 02 Mei 2024 | 21:24

Rakor POM TNI-Polri

Kamis, 02 Mei 2024 | 20:57

Semarak Hari Kartini, Srikandi BUMN Gelar Edukasi Investasi Properti

Kamis, 02 Mei 2024 | 20:50

KPK Sita Kantor Nasdem Imbas Kasus Bupati Labuhanbatu

Kamis, 02 Mei 2024 | 20:46

Sesuai UU Otsus, OAP adalah Pribumi Pemilik Pulau Papua

Kamis, 02 Mei 2024 | 20:33

Danone Indonesia Raih 3 Penghargaan pada Global CSR dan ESG Summit 2024

Kamis, 02 Mei 2024 | 20:21

Pabrik Narkoba di Bogor Terungkap, Polisi Tetapkan 5 Tersangka

Kamis, 02 Mei 2024 | 20:15

Ahmed Zaki Harap Bisa Bermitra dengan PKB di Pilgub Jakarta

Kamis, 02 Mei 2024 | 19:50

PP Pemuda Muhammadiyah Gelar Tasyakuran Milad Songsong Indonesia Emas

Kamis, 02 Mei 2024 | 19:36

Selengkapnya