Berita

Politisi Partai Demokrat Benny K. Harman/Net

Politik

Kenang Dekrit Presiden, Benny Harman: Pertanyaan Tiada Akhir, Kenapa Soekarno Tidak Sahkan UUDS 1950?

MINGGU, 05 JULI 2020 | 11:55 WIB | LAPORAN: WIDIAN VEBRIYANTO

Tepat pada hari ini di tahun 1959, Presiden Soekarno telah menerbitkan dekrit. Isinya mengenai pembubaran badan konstituante, berlakunya kembali UUD 1945, dan persiapan pembentukan MPRS dan DPAS.

Bagi politisi Partai Demokrat Benny K. Harman, peristiwa ini masih menyisakan pertanyaan yang mendasar. Pertanyaan itu berkaitan dengan langkah Soekarno yang memilih kembali ke UUD 1945 dan kegagalan badan konstituante mengesahkan konstitusi baru.

“Mengapa Soekarno tidak sahkan saja UUDS 1950 atau Konstitusi RIS 1949 sebagai konstitusi baru? Pertanyaan tiada akhir. Liberte!” ujarnya dalam akun Twitter pribadi, Minggu (5/7).

Perjalanan politik kala itu semakin menimbulkan tanda tanya lantaran setahun usai dekrit terbit, Presiden Soekarno membubarkan DPR hasil Pemilu 1955.

“Dan mengangkat anggota-anggota DPR-GR yang semuanya adalah pendukung utama demokrasi terpimpin untuk sukseskan revolusi. Liberte!” tekannya.

Lebih lanjut, Benny Harman, langkah MPRS di tahun 1960 yang diam melihat aksi Presiden Soekarno membubarkan parlemen pilihan rakyat juga menyisakan tanda tanya.

Sebab pembubaran itu seharusnya merupakan bentuk pelanggaran UUD 1945.

“Karena semua anggota MPRS saat itu ditunjuk Presiden dan harus tandan tangan setia kepada Soekarno dan setuju tanpa syarat dengan manifesto politik,” terangnya.

Populer

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Pj Gubernur Jabar Ingin Persiapan Penyelenggaraan Ibadah Haji Sempurna

Kamis, 02 Mei 2024 | 03:58

Telkom Buka Suara Soal Tagihan ‘Telepon Tidur’ Rp9 Triliun Pertahun

Kamis, 25 April 2024 | 21:18

UPDATE

Misi Dagang ke Maroko Catatkan Transaksi Potensial Rp276 Miliar

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:51

Zita Anjani Bagi-bagi #KopiuntukPalestina di CFD Jakarta

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:41

Bapanas: Perlu Mental Berdikari agar Produk Dalam Negeri Dapat Ditingkatkan

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:33

Sadiq Khan dari Partai Buruh Terpilih Kembali Jadi Walikota London

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:22

Studi Privat Dua Hari di Taipei, Perdalam Teknologi Kecantikan Terbaru

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:14

Kekuasaan Terlalu Besar Cenderung Disalahgunakan

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:09

Demi Demokrasi Sehat, PKS Jangan Gabung Prabowo-Gibran

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:04

Demonstran Pro-Palestina Lakukan Protes di Acara Wisuda Universitas Michigan

Minggu, 05 Mei 2024 | 08:57

Presidential Club Patut Diapresiasi

Minggu, 05 Mei 2024 | 08:37

PKS Tertarik Bedah Ide Prabowo Bentuk Klub Presiden

Minggu, 05 Mei 2024 | 08:11

Selengkapnya