Berita

Khofifah bersama beberapa Menteri Jokowi saat peletakan batu pertama gedung bedah RSNU Jombang/Ist

Nusantara

Ditemani KH Miftachul Akhyar, Khofifah Letakkan Batu Pertama Gedung Bedah RSNU Di Jombang

SABTU, 04 JULI 2020 | 18:55 WIB | LAPORAN: ANGGA ULUNG TRANGGANA

Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa bersama dengan Rais Aam PBNU KH Miftachul Akhyar dan bersama beberapa Menteri Kabinet Indonesia Maju melakukan peletakan batu pertama pembangunan Gedung Bedah Sentral dan Rawat Inap Rumah Sakit Nahdlatul Ulama (RSNU) Jombang, Sabtu (4/7).

Pembangunan ini merupakan pembangunan tahap kedua dimana sebelumnya telah ada beberapa ruangan seperti poli khusus serta IGD. Badan hukum RSNU ini sendiri berbentuk Perseroan Terbatas (PT). Kepemilikan saham PT RSNU 65 persen dimiliki NU secara organisasi dan 35 persen dimiliki publik.

Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa berharap, keberadaan RSNU di Jombang ini mampu menjadi penguatan layanan kesehatan untuk bisa memberikan fokus layanan terutama di daerah Mataraman.


"Sementara ini rumah sakit rujukan utama masih berfokus di RSUD Dr. Soetomo di Surabaya dan RS Saiful Anwar di Malang. Apalagi, beban rumah sakit semakin hari semakin bertambah bila tidak ada sentra-sentra baru pelayanan kesehatan rujukan baik infrastruktur maupun sumber daya manusianya ," kata Khofifah.

Sentra-sentra ini menurut Khofifah sangat strategis karena diikuti klinik-klinik Pratama yang diharapkan bisa disiapkan di berbagai titik sesuai dengan kapitasi BPJS terutama di Jombang.

"Dengan mendekatkan pelayanan kesehatan kepada masyarakat, maka akan semakin pmeningkatkan kecepatan layanan. Makin cepat dilayani, insyaAllah tingkat kesembuhan juga semakin meningkat," terangnya.

Khofifah menyebut, saat ini peningkatan SDM di bidang tenaga kesehatan terutama teknologi kesehatan, perkembangannya luar biasa cepat. Salah satu teknologi kesehatan yang sedang dikembangkan untuk percepatan layanan adalah  antara lain telemedicine.

"Terkait telemedicine ini Kementerian Kesehatan menunjuk  uji cobanya di RSUD Dr. Soetomo. Sehingga penting untuk membangun koneksitas dan partnership antara RSNU dengan rumah RSUD Dr. Soetomo," katanya.

Ke depan, Khofifah berharap akan ada dokter-dokter spesialis tertentu yang menjadi andalan RSNU, sehingga bisa dilakukan update teknologi melalui partnership antara RSNU dengan berbagai institusi dalam dan luar negeri.

"Selain itu perlu untuk memperbanyak Kerjasama Operasional (KSO). Dimana hari ini pengadaan Alat Kesehatan atau Alkes itu mahal sekali kalau harus disiapkan oleh rumah sakit. Tapi KSO ini akan membantu bagaimana penyiapan alkes bisa lebih cepat. Apalagi ada regulasinya, bagaimana prosentase pemilik alkes dengan rumah sakit dan seterusnya," jelasnya.

Kerjasama operasional ini, lanjut  Ketua Umum Muslimat NU ini sangat mungkin dipercepat bila ruangannya juga semakin representatif. Seperti perlunya Klinik Hemodialisis.

Di RSNU sendiri, tambah Khofifah, klinik hemodialisis hanya tinggal menunggu tambahan ruangan.

"Jadi kalau sudah ada pengembangan layanan-layanan tambahan, masing-masing daerah akan ketahuan klinik hemodialisis di Jombang butuhnya berapa mesin, di Mojokerto berapa. Kemudian nanti dihitung misalnya Mojokerto berapa menit dari Jombang. Jadi sama-sama memberikan kecepatan layanan akan makin baik. Dengan meningkatnya tingkat kesehatan ini tentunya akan meningkatkan IPM Jatim," katanya.

Sementara itu, Menteri Kesehatan RI dr. Terawan Agus Putranto mengatakan, pembangunan RSNU ini merupakan sebuah cita-cita yang sangat luhur karena tidak ada jalan lain untuk dekat di hati masyarakat dan rakyat kecil melalui pelayanan di bidang kesehatan.

"Karena itu pendirian Rumah Sakit NU ini sungguh sebuah hal yang sangat mulia dan saya yakin akan betul-betul menjadi jalan yang mulus dan tulus di depan Allah SWT," pungkasnya.

Selain Menteri Terawan Agus Putranto, beberapa menteri yang hadir diantaranya: Menteri Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi RI, Abdul Halim Iskandar, Menteri Tenaga Kerja RI, Ida Fauziyah. Tampak hadir pula Bupati Jombang Hj. Mundjidah Wahab, serta Ketua PWNU Jatim KH Marzuqi Mustamar.

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

UPDATE

Laksdya Erwin Tinjau Distribusi Bantuan di Aceh Tamiang

Selasa, 23 Desember 2025 | 03:55

Jembatan Merah Putih

Selasa, 23 Desember 2025 | 03:40

Kongres Perempuan 1928 Landasan Spirit Menuju Keadilan Gender

Selasa, 23 Desember 2025 | 03:13

Menko AHY Lepas Bantuan Kemanusiaan Lewat KRI Semarang-594

Selasa, 23 Desember 2025 | 02:55

Membeli Damai dan Menjual Perang

Selasa, 23 Desember 2025 | 02:32

Komdigi Gandeng TNI Pulihkan Infrastruktur Komunikasi di Aceh

Selasa, 23 Desember 2025 | 02:08

Rocky Gerung: Kita Minta Presiden Prabowo Menjadi Leader, Bukan Dealer

Selasa, 23 Desember 2025 | 01:45

DPRD Minta Pemkot Bogor Komitmen Tingkatkan Mutu Pendidikan

Selasa, 23 Desember 2025 | 01:27

Kebijakan Mualem Pakai Hati Nurani Banjir Pujian Warganet

Selasa, 23 Desember 2025 | 01:09

Pemilihan Kepala Daerah Lewat DPRD Bikin Pemerintahan Stabil

Selasa, 23 Desember 2025 | 00:54

Selengkapnya