Berita

Direktur Kedaruratan WHO Michael Ryan (paling kanan)/Net

Kesehatan

WHO: Kasus Covid-19 Lewati 11 Juta, Ayo Bangun, Data Tidak Bohong!

SABTU, 04 JULI 2020 | 11:24 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Angka kasus Covid-19 di dunia telah melebihi 11 juta pada Jumat (3/7), menandakan wabah ini tidak bisa diabaikan lagi. Hal yang justru sedang terjadi saat ini di mana orang-orang melupakan protokol kesehatan.

Dalam tujuh bulan masa pandemik, lebih dari setengah juta orang telah meninggal dunia. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mendesak negara-negara yang dilanda wabah virus corona lebih serius lagi. Saat ini bukan perdebatan lagi yang dibutuhkan tetapi kerja sama yang kuat untuk mengambil kendali.

“Orang-orang perlu bangun. Data tidak berbohong. Situasi di lapangan tidak bohong," tegas Direktur Kedaruratan WHO Michael Ryan kepada wartawan di Jenewa, Jumat (3/7), seperti dikutip South China Morning Post.

"Tidak pernah ada kata terlambat untuk mengambil kendali," tegasnya.

Wabah ini telah banyak mengubah kehidupan di dunia. Semua orang merana, karena dampak yang ditimbulkannya luar biasa.

WHO lagi-lagi mengingatkan jangan lagi memberikan pelonggaran terhadap aturan protokoler. Kalaupun harus bergerak tentu tetap pada aturan-aturan kesehatan dan wajib menjalankan aturan itu untuk kepentingan bersama, sampai ditemukannya vaksin.

Beberapa negara sedang mengalami kebangkitan infeksi virus corona, yang menyebabkan pihak berwenang kembali memberlakukan penguncian. Pola itu akan berulang hingga 2021 mendatang.

Beberapa gubernur negara bagian di AS telah menghentikan rencana untuk membuka kembali ekonomi mereka setelah menghadapi lonjakan kasus. Hampir seperempat dari kematian global akibat virus corona terjadi di Amerika Serikat.

Untuk Asia dan Timur Tengah juga mengalami lonjakan kasus, yang mestinya menjadi lonceng pengingat bahwa masalah ini tidak bisa dianggap enteng. Paling mudah sebenarnya adalah bagaimana menerapkan aturan kesehatan, menurut WHO. Jika semua berjalan sesuai dengan aturan, maka kekhawatiran adanya lonjakan kasus bisa ditekan.  

Asia dan Timur Tengah masing-masing memiliki sekitar 12 persen dan 9 persen kasus virus corona dari dari total orang yang terinfeksi secara global.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

UPDATE

Samsudin Pembuat Konten Tukar Pasangan Segera Disidang

Kamis, 02 Mei 2024 | 01:57

Tutup Penjaringan Cakada Lamteng, PAN Dapatkan 4 Nama

Kamis, 02 Mei 2024 | 01:45

Gerindra Aceh Optimistis Menangkan Pilkada 2024

Kamis, 02 Mei 2024 | 01:18

Peringatan Hari Buruh Cuma Euforia Tanpa Refleksi

Kamis, 02 Mei 2024 | 00:55

May Day di Jatim Berjalan Aman dan Kondusif, Kapolda: Alhamdulillah

Kamis, 02 Mei 2024 | 00:15

Cak Imin Sebut Negara Bisa Kolaps Kalau Tak Ada Perubahan Skenario Kerja

Rabu, 01 Mei 2024 | 23:39

Kuliah Tamu di LSE, Airlangga: Kami On Track Menuju Indonesia Emas 2045

Rabu, 01 Mei 2024 | 23:16

TKN Fanta Minta Prabowo-Gibran Tetap Gandeng Generasi Muda

Rabu, 01 Mei 2024 | 22:41

Ratusan Pelaku UMKM Diajari Akselerasi Pasar Wirausaha

Rabu, 01 Mei 2024 | 22:36

Pilgub Jakarta Bisa Bikin PDIP Pusing

Rabu, 01 Mei 2024 | 22:22

Selengkapnya