Diminta Jadi Ketua Majelis Kehormatan Lemhasar, Ketua MPR Anggukan Kepala

Permintaan Presiden Lembaga Ketahanan dan Pengembangan Pasar (Lemhasar), H Zainal Bintang, agar Ketua MPR RI Bambang Soesatyo bersedia menjadi Ketua Majelis Kehormatan Lemhasar tak bertepuk sebelah tangan.

Bamsoet, panggilan akrab Ketua MPR, menganggukkan kepala tanda setuju dengan permintaan Zainal Bintang. Hal itu terungkap saat berlangsung audiensi di Gedung MPR RI, Senayan, Jakarta, Selasa kemarin (30/6).

Permintaan tersebut disetujui oleh Bamsoet di hadapan rombongan pengurus Lemhasar dan Appsindo (Aliansi Pedagang Pasar Seluruh Indonesia) yang dipimpin Ketua Umum Hasan Basri.

Pada kesempatan itu Ketua MPR menyambut baik dan mendukung program Lemhasar yang mempersiapkan anggota Appsindo di seluruh Indonesia supaya menguasai teknik cara berjual beli barang dagangan dengan menggunakan sistem jaringan virtual berupa platform aplikasi berbasis online (daring).

Bamsoet menilai, 14 ribu lebih pasar tradisional yang tersebar di berbagai wilayah merupakan jantung kehidupan ekonomi Indonesia. Sehingga aktivitasnya tak boleh mati meski di tengah pandemik Covid-19.

Terhentinya aktivitas pasar tradisional sama saja dengan menghentikan denyut ekonomi rakyat.

Bamsoet menegaskan,"Pandemik Covid-19 telah memaksa seluruh aktivitas pertemuan tatap muka berkurang drastis. Digitalisasi menjadi sebuah keniscayaan. Begitupun terhadap para pedagang pasar tradisional. Pemerintah pusat dan daerah harus mulai menggalakan strategi jangka panjang membina para pedagang pasar agar melek teknologi."

Sementara itu, Zainal Bintang mengatakan, pihaknya akan segera menindaklanjuti amanat Ketua MPR yang dikenal peduli dengan kehidupan rakyat kecil.

"Terutama implementasi sistem digitalisasi akan segera di-follow up. Apalagi pak Ketua MPR sangat mendukung," ujar Zainal Bintang yang juga Ketua Dewan Pertimbangan Appsindo dan Wakil Ketua Umum Kadin Indonesia.

Menurut Zainal Bintang, sekarang lagi diinventarisasi beberapa pasar tradisional di DKI Jakarta yang akan dijadikan proyek percontohan model transaksi digital.

Program yang sama akan diperluas ke daerah-daerah. Ini mengacu pada saran pemerintah.

Sebagaimana diketahui, Presiden Joko Widodo memandang saat ini UMKM, termasuk pedagang pasar, 'memiliki peran penting bagi ekonomi dalam negeri'. Sebab jumlah UMKM di Indonesia ada sekitar 62,9 juta. Hal itu dikatakan Jokowi ketika menerima sejumlah pengurus organisasi pelaku usaha UMKM di Istana, Selasa silam (18/6).

"Pedagang pasar adalah ujung tombak terdepan di lapangan sebagai penyelamat perekonomian bangsa," demikian Zainal Bintang.