Berita

Kanselir Jerman, Angela Merkel dan Presiden Amerika Serikat, Donald Trump/Net

Dunia

Lewat Telepon, Trump Tuding Angela Merkel Antek Rusia Dan 'Bodoh'

SELASA, 30 JUNI 2020 | 10:43 WIB | LAPORAN: SARAH MEILIANA GUNAWAN

Para pejabat pemerintahan Jerman, dengan syarat anonim, mengungkapkan perbincangan antara Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump dan Kanselir Angela Merkel via telepon yang mengejutkan.

Dari pernyataan sumber-sumber tersebut kepada CNN, Trump memberikan pernyataan yang sangat "agresif" dalam panggilan telepon tersebut sehingga mereka berusaha untuk merahasiakannya.

Dalam laporan CNN pada Senin (29/6) yang dikutip Business Insider, Trump menindas dan meremehkan Merkel dengan cara yang "hampir sadis", seperti menyebutnya "bodoh" dan menudingnya sebagai tangan kanan Rusia.


"Beberapa hal yang dia katakan kepada Angela Merkel benar-benar tidak dapat dipercaya. Dia menyebutnya 'bodoh' dan menuduhnya berada di saku Rusia," ujar sumber tersebut.

"Dia paling tangguh (dalam panggilan telepon) dengan orang-orang yang dia pandang sebagai orang yang lemah dan paling lemah," lanjutnya.

Karena percakapan antara Trump dan Merkel dianggap sangat tidak biasa, maka hanya sedikit pejabat yang memantau panggilan tersebut dan beberapa langkah tambahan diambil untuk merahasiakannya.

Menanggapi laporan tersebut, Wakil Sekretaris Pers Gedung Putih, Sarah Matthews, mengatakan Trump nerusaha untuk memajukan kepentingan AS di dunia.

"Presiden Trump adalah negosiator kelas dunia yang secara konsisten memajukan kepentingan Amerika di panggung dunia," ujarnya.

"Dari merundingkan perjanjian fase satu China dan USMCA ke sekutu NATO berkontribusi lebih banyak dan mengalahkan ISIS, Presiden Trump telah menunjukkan kemampuannya untuk memajukan kepentingan strategis Amerika," lanjutnya.

Namun ternyata bukan sekali ini Trump menunjukkan sikap kasar pada para pemimpin dunia, khususnya wanita.

Trump juga dikabarkan melakukan hal yang sama pada mantan Perdana Menteri Inggris, Theresa May. Di mana Trump digambarkan berusaha untuk memalukan dan mengintimidasi May.

"Dia menjadi gelisah tentang sesuatu dengan Theresa May, lalu dia menjadi jahat di telepon," kata satu sumber.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

UPDATE

Ekonom: Pertumbuhan Ekonomi Akhir Tahun 2025 Tidak Alamiah

Jumat, 26 Desember 2025 | 22:08

Lagu Natal Abadi, Mariah Carey Pecahkan Rekor Billboard

Jumat, 26 Desember 2025 | 21:46

Wakapolri Kirim 1.500 Personel Tambahan ke Lokasi Bencana Sumatera

Jumat, 26 Desember 2025 | 21:45

BNPB: 92,5 Persen Jalan Nasional Terdampak Bencana Sumatera Sudah Diperbaiki

Jumat, 26 Desember 2025 | 21:09

Penerapan KUHP Baru Menuntut Kesiapan Aparat Penegak Hukum

Jumat, 26 Desember 2025 | 20:37

Ancol dan TMII Diserbu Ribuan Pengunjung Selama Libur Nataru

Jumat, 26 Desember 2025 | 20:26

Kebijakan WFA Sukses Dongkrak Sektor Ritel

Jumat, 26 Desember 2025 | 19:56

Dua Warga Pendatang Yahukimo Dianiaya OTK saat Natal, Satu Tewas

Jumat, 26 Desember 2025 | 19:42

21 Wilayah Bencana Sumatera Berstatus Transisi Darurat

Jumat, 26 Desember 2025 | 19:32

Jangan Sampai Aceh jadi Daerah Operasi Militer Gegara Bendera GAM

Jumat, 26 Desember 2025 | 18:59

Selengkapnya