Berita

Ketua DPC PDIP Salatiga, Teddy Sulistio/RMOLJateng

Politik

Soal Pembakaran Bendera, PDIP Salatiga: Jangan Siram Bensin Ke Tengah Api

SELASA, 30 JUNI 2020 | 09:09 WIB | LAPORAN: AGUS DWI

Insiden pembakaran bendera PDI Perjuangan beberapa waktu lalu memang telah memancing kemarahan kader partai banteng moncong putih tersebut di seluruh Indonesia. Namun, sesuai instruksi DPP PDIP, seluruh kader diminta untuk meresponsnya secara negatif. Termasuk menghindari provokasi.

Salah satu cara yang disarankan Ketua DPC PDIP Salatiga, Teddy Sulistio, agar terhindar dari provokasi adalah tidak 'saur manuk' atau saling membalas komentar di media sosial.

Perintah Teddy ini menyusul adanya gelombang kemarahan warga PDIP seluruh Indonesia terkait pembakaran bendera PDIP di Jakarta saat demo penolakan RUU HIP beberapa waktu lalu.


"Saya perintahkan tidak komentar, tidak 'saur manuk' di medsos. Mereka itu kan gerombolan antikemapanan peninggalan orde baru. Nggak usah ikut-ikutan. Kalau kita menanggapi sama saja kita menyiram bensin di tengah percikan api. Sambil teman-teman DPC PDIP Salatiga terus berbuat untuk masyarakat di tengah tangisan masyarakat,” kata Teddy Sulistio saat ditemui wartawan di Salatiga, Senin (29/6).

Ditanya mengapa PDIP Salatiga saat ini lebih memilih kalem, Teddy mengistilahkan 'membunuh nyamuk' tidak harus menggunakan bom atom.

"Saya imbau masyarakat PDIP Salatiga untuk pasang bendera lagi, hemat energi. Kalau kita bereaksi tujuan mereka berhasil,” ucapnya, dilansir Kantor Berita RMOLJateng.

Ia menegaskan, sikap PDIP Salatiga sejalan dengan perintah pusat untuk tidak melakukan aksi-aksi yang kontradiktif. Teddy juga tidak merasa khawatir jika pada akhirnya akan dijauhi partai lain.

"Emang takut dijauhi partai lain, kita biasa jalan sendiri. Biarlah RUU HIP ini dibahas petinggi PDIP di pusat. Mereka perwakilan kita di daerah, yang pasti kita menyakinkan semua bahwa PDIP adalah partai penerus ajaran Bung Karno,” tegasnya.

Selain itu, Teddy juga menyesalkan sikap BIN ataupun pihak intelejen yang dianggap kebobolan.

"Yang kami sesalkan, kenapa-kenapa BIN atau Intelejen tidak mengantisipasi gerakan-gerakan semacam itu. Membakar bendera partai, lama-lama membakar bendera Merah Putih. Fungsi intelejennya bagaimana? Itu kebobolan,” tandasnya.

Ia memastikan, PDIP Salatiga akan tetap berkomunikasi dengan NU dan Muhamadiyah sebagai bagian dari memperat silahturahmi.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Kepuasan Publik Terhadap Prabowo Bisa Turun Jika Masalah Diabaikan

Minggu, 28 Desember 2025 | 13:46

Ini Alasan KPK Hentikan Kasus IUP Nikel di Konawe Utara

Minggu, 28 Desember 2025 | 13:17

PLN Terus Berjuang Terangi Desa-desa Aceh yang Masih Gelap

Minggu, 28 Desember 2025 | 13:13

Gempa 7,0 Magnitudo Guncang Taiwan, Kerusakan Dilaporkan Minim

Minggu, 28 Desember 2025 | 12:45

Bencana Sumatera dan Penghargaan PBB

Minggu, 28 Desember 2025 | 12:27

Agenda Demokrasi Masih Jadi Pekerjaan Rumah Pemerintah

Minggu, 28 Desember 2025 | 12:02

Komisioner KPU Cukup 7 Orang dan Tidak Perlu Ditambah

Minggu, 28 Desember 2025 | 11:45

Pemilu Myanmar Dimulai, Partai Pro-Junta Diprediksi Menang

Minggu, 28 Desember 2025 | 11:39

WN China Rusuh di Indonesia Gara-gara Jokowi

Minggu, 28 Desember 2025 | 11:33

IACN Ungkap Dugaan Korupsi Pinjaman Rp75 Miliar Bupati Nias Utara

Minggu, 28 Desember 2025 | 11:05

Selengkapnya