Berita

Pabrik reaktor nuklir tertua di Prancis/Net

Dunia

Pembangkit Nuklir Tertua Di Prancis Ditutup Setelah 40 Tahun Berdiri

SELASA, 30 JUNI 2020 | 07:43 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Prancis memutuskan untuk menutup sebuah pabrik nuklir tertua yang sudah empat dekade membangun ekonomi lokal negara itu pada Senin (29/6).

Perusahaan listrik milik negara EDF mengatakan, reaktor kedua sekaligus menjadi yang terakhir dari pabrik di Fessenheim di Perancis timur yang dibuka pada 1977 dan telah beroperasi selama 40 tahun dinyatakan tutup pada pukul 11:00 malam waktu setempat. Reaktor pertama telah dimatikan empat bulan sebelumnya.

Penutupan ini telah dimulai beberapa jam lebih awal dari yang dijadwalkan, dan akan diikuti dengan pembongkaran bangunan dalam beberapa bulan ke depan.

Penutupan ini disambut  baik oleh juru kampanye anti-nuklir di Perancis, Jerman dan Swiss, yang selama bertahun-tahun memperingatkan risiko kontaminasi, terutama setelah krisis bencana di Fukushima, Jepang pada 2011.

Penutupan itu sebenarnya telah dijanjikan oleh Presiden Francois Hollande, tetapi baru pada 2018 lampu hijau untuk penutupan diberikan oleh penggantinya, Emmanuel Macron.

Setelah terputus dari jaringan listrik pada hari Senin, akan butuh waktu berbulan-bulan sebelum reaktor Fessenheim menjadi cukup dingin hingga benar-benar bisa dihabiskan untuk dihapus. Proses itu bisa selesai pada 2023, tetapi pabrik tidak diharapkan untuk dibongkar sepenuhnya sebelum setidaknya 2040.

Penutupan itu disebut mengancam mata pencaharian 2.500 orang di komunitas kecil Alsatian. Pada akhir 2017, Fessenheim memiliki lebih dari 1.000 karyawan dan penyedia layanan di lokasi.

“Betapa menyakitkan, itu tidak manusiawi apa yang terjadi,” tulis serikat buruh CGT dalam twitnya saat pergantian pertama dibuka.

Pemerintah mengatakan para pekerja akan dipindahkan ke situs EDF lainnya. Tetapi banyak yang harus meninggalkan keluarga mereka.

Sementara itu Walikota Fessenheim, Claude Brender menyebut penutupan pabrik itu sebagai sesuatu yang tidak masuk akal.

“menutup pabrik yang dalam kondisi baik dan telah lulus semua tes keamanan adalah sesuatu yang tidak masuk akal dan tidak dapat dipahami”, ungkapnya seperti dikutip dari AFP, Selasa (30/6).

Januari lalu, pemerintah mengatakan akan menutup 12 reaktor lain yang mendekati atau melampaui batas 40 tahun pada 2035.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

UPDATE

Hadiri Halal Bihalal Ansor, Kapolda Jateng Tegaskan Punya Darah NU

Jumat, 03 Mei 2024 | 06:19

Bursa Bacalon Wali Kota Palembang Diramaikan Pengusaha Cantik

Jumat, 03 Mei 2024 | 06:04

KPU Medan Tunda Penetapan Calon Terpilih Pileg 2024

Jumat, 03 Mei 2024 | 05:50

Pensiunan PNS di Lubuklinggau Bingung Statusnya Berubah jadi Warga Negara Malaysia

Jumat, 03 Mei 2024 | 05:35

Partai KIM di Kota Bogor Kembali Rapatkan Barisan Jelang Pilkada

Jumat, 03 Mei 2024 | 05:17

PAN Jaring 17 Kandidat Bakal Calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Bengkulu

Jumat, 03 Mei 2024 | 04:58

Benny Raharjo Tegaskan Golkar Utamakan Kader untuk Pilkada Lamsel

Jumat, 03 Mei 2024 | 04:41

Pria di Aceh Nekat Langsir 300 Kg Ganja Demi Upah Rp50 Ribu

Jumat, 03 Mei 2024 | 04:21

Alasan Gerindra Pagar Alam Tak Buka Pendaftaran Bacawako

Jumat, 03 Mei 2024 | 03:57

KPU Tubaba Tegaskan Caleg Terpilih Tidak Dilantik Tanpa Serahkan LHKPN

Jumat, 03 Mei 2024 | 03:26

Selengkapnya