Berita

Menteri Pertahanan Turki, Hulusi Akar/Net

Dunia

Operasi Claw-Tiger di Irak utara, Menhan Turki: Target Kami Hanya Teroris

SELASA, 30 JUNI 2020 | 07:14 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Turki telah menetralisir 41 teroris sebagai bagian dari Operasi Claw-Tiger di Irak utara. Menteri Pertahanan Turki, Hulusi Akar mengatakan dalam operasi itu disita pula sejumlah besar senjata dan amunisi milik para teroris.

“Semua pasukan kami turun di daerah yang telah ditentukan sebelumnya dengan melakukan serangan lewat operasi udara. Mereka bekerja siang dan malam, dan sampai saat ini upaya untuk mengendalikan daerah-daerah ini terus berlanjut" kata Hulusi Akar, seperti dikutip dari Anaddolu Agency, Senin (29/6).

Pernyataannya itu disampaikan dalam pertemuan mingguan antara kepala staf umum, komandan pasukan udara, darat dan laut melalui video konferensi. Komandan Gugus Tugas Turki di Afghanistan dan kepala perwakilan militer Turki di markas NATO juga ikut  menghadiri pertemuan tersebut.


“Kami telah mencapai keberhasilan penting  dengan upaya kami sejauh ini. 41 teroris telah dinetralkan, sejumlah besar senjata, amunisi, alat, dan bahan pendukung kehidupan milik para teroris telah disita,” tambah Akar.

Dia juga mengatakan bahwa setidaknya ada 81 tempat persembunyian teroris di Irak utara  yang berhasil dihancurkan oleh pasukan udara Turki dalam Operasi Claw-Eagle pada 15 Juni lalu.

Dia menekankan bahwa pasukan Turki cukup berhati-hati untuk tidak membahayakan warga sipil serta bangunan bersejarah dan keagamaan.

“Target kami hanya teroris, kami menghormati integritas teritorial tetangga kami, Irak,” tambahnya.

Operasi Claw-Tiger dan Claw-Eagle diluncurkan awal bulan ini untuk memastikan keselamatan orang-orang Turki dan perbatasan. Tujuan dari dua operasi ini adalah untuk menetralisir ancaman PKK dan kelompok-kelompok teroris lainnya, yang sering menggunakan Irak utara untuk merencanakan serangan lintas-perbatasan.

Selama lebih dari 30 tahun kelompok teroris PKK telah mengancam keamanan Turki. Pemerintah Turki, Amerika Serikat dan Uni Eropa memasukkan kelompok YPG/PKK ke dalam daftar kelompok teroris. Kelompok itu diduga harus bertanggung jawab atas 40 ribu kematian, termasuk perempuan, balita dan anak-anak.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

UPDATE

Ekonom: Pertumbuhan Ekonomi Akhir Tahun 2025 Tidak Alamiah

Jumat, 26 Desember 2025 | 22:08

Lagu Natal Abadi, Mariah Carey Pecahkan Rekor Billboard

Jumat, 26 Desember 2025 | 21:46

Wakapolri Kirim 1.500 Personel Tambahan ke Lokasi Bencana Sumatera

Jumat, 26 Desember 2025 | 21:45

BNPB: 92,5 Persen Jalan Nasional Terdampak Bencana Sumatera Sudah Diperbaiki

Jumat, 26 Desember 2025 | 21:09

Penerapan KUHP Baru Menuntut Kesiapan Aparat Penegak Hukum

Jumat, 26 Desember 2025 | 20:37

Ancol dan TMII Diserbu Ribuan Pengunjung Selama Libur Nataru

Jumat, 26 Desember 2025 | 20:26

Kebijakan WFA Sukses Dongkrak Sektor Ritel

Jumat, 26 Desember 2025 | 19:56

Dua Warga Pendatang Yahukimo Dianiaya OTK saat Natal, Satu Tewas

Jumat, 26 Desember 2025 | 19:42

21 Wilayah Bencana Sumatera Berstatus Transisi Darurat

Jumat, 26 Desember 2025 | 19:32

Jangan Sampai Aceh jadi Daerah Operasi Militer Gegara Bendera GAM

Jumat, 26 Desember 2025 | 18:59

Selengkapnya