Berita

Menteri Pertahanan Israel, Benny Gantz/net

Dunia

Benny Gantz Anggap 1 Juli Tidak Sakral, Bentuk Penolakan Rencana Aneksasi Tepi Barat?

SENIN, 29 JUNI 2020 | 18:40 WIB | LAPORAN: SARAH MEILIANA GUNAWAN

Menteri Pertahanan Israel sekaligus mitra koalisi utama Perdana Menteri Benjamin Netanyahu, Benny Gantz tampak enggan menyetujui rencana aneksasi Tepi Barat yang ditargetkan dimulai pada 1 Juli.

Menurut seorang sumber dari partai Gantz, Biru dan Putih, ia meragukan prospek rencana aneksasi Tepi Barat ketika bertemu dengan Dutabesar Amerika Serikat untuk Israel, David Friedman dan penasihat Gedung Putih, Avi Berkowitz.

Melansir Reuters, sumber tersebut mengatakan, menurut Gantz,  1 Juli bukanlah tanggal yang "sakral".

"Gantz memperjelas dalam pertemuan itu bahwa 1 Juli bukan tanggal yang sakral," ujar sumber tersebut seraya mengatakan, Gantz lebih ingin Israel berfokus pada pemulihan ekonomi yang rusak akibat dihantam Covid-19.

Dalam konferensi pers pekan lalu saja, Gantz memprediksi, krisis Covid-19 dapat berlangsung hingga satu setengah tahun.

Terkait dengan proposal perdamaian Presiden Donald Trump di Timur Tengah, Gantz mengaku itu adalah langkah yang bersejarah. Kepada utusan AS, ia mengatakan, proposal tersebut harus dilaksanakan dengan  mitra strategis di kawasan, termasuk Palestina, dan harus menguntungkan semua pihak.

Pernyataan Gantz sendiri tampaknya sudah menunjukkan penolakan terhadap rencana mantan rivalnya, Netanyahu, untuk segera menganeksasi bagian-bagian dari Tepi Barat, termasuk Lembah Jordan.

Di sisi lain, sumber Gedung Putih mengungkap, AS juga meragukan rencana Netanyahu, terlebih Washington ingin rencana tersebut dilakukan dengan kehadiran Gantz.

AS sendiri menganggap rencana Netanyahu terlalu terburu-buru, karena dalam proposal perdamaian Trump, Washington ingin Israel menguasai Tepi Barat secara perlahan.

Gantz dan Netanyahu telah sepakat untuk membentuk pemerintahan persatuan guna mengakhiri kebuntuan politik setelah tiga kali gagal dalam pemilihan umum.

Populer

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Pj Gubernur Jabar Ingin Persiapan Penyelenggaraan Ibadah Haji Sempurna

Kamis, 02 Mei 2024 | 03:58

Telkom Buka Suara Soal Tagihan ‘Telepon Tidur’ Rp9 Triliun Pertahun

Kamis, 25 April 2024 | 21:18

UPDATE

Misi Dagang ke Maroko Catatkan Transaksi Potensial Rp276 Miliar

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:51

Zita Anjani Bagi-bagi #KopiuntukPalestina di CFD Jakarta

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:41

Bapanas: Perlu Mental Berdikari agar Produk Dalam Negeri Dapat Ditingkatkan

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:33

Sadiq Khan dari Partai Buruh Terpilih Kembali Jadi Walikota London

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:22

Studi Privat Dua Hari di Taipei, Perdalam Teknologi Kecantikan Terbaru

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:14

Kekuasaan Terlalu Besar Cenderung Disalahgunakan

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:09

Demi Demokrasi Sehat, PKS Jangan Gabung Prabowo-Gibran

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:04

Demonstran Pro-Palestina Lakukan Protes di Acara Wisuda Universitas Michigan

Minggu, 05 Mei 2024 | 08:57

Presidential Club Patut Diapresiasi

Minggu, 05 Mei 2024 | 08:37

PKS Tertarik Bedah Ide Prabowo Bentuk Klub Presiden

Minggu, 05 Mei 2024 | 08:11

Selengkapnya