Berita

Presiden Jokowi saat menyampaikan opsi reshuffle di hadapan pembantunya/Repro

Politik

Kalau Kabinet Dirombak, IPW Sarankan 12 Menteri Ini Diganti

SENIN, 29 JUNI 2020 | 14:58 WIB | LAPORAN: IDHAM ANHARI

Pidato kemarahan Presiden Joko Widodo pada (18/6) di Istana Negara viral. Saat Sidang Kabinet Paripurna itu, Jokowi menyampaikan bahwa tidak menutup kemungkinan bakal ada perombakan kabinet Indonesia Maju.

Indonesia Police Watch (IPW) pun angkat bicara terkait pidato Kepala Negara yang telah viral sejak Minggu malam (28/6). Dalam pandangan IPW, setidaknya ada 12 Menteri yang wajib diganti.

“Ada 12 Menteri yang patut direshuffle,” kata Neta dalam keterangan yang diterima Kantor Berita Politik RMOL, Senin (29/6).


Adapun dua belas menteri itu antara lain, Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki yang dinilai tak mampu menggerakan ekonomi rakyat lewat terobosan UMKM.

Kemudian, Menkumham Yasona Lolly yang kerap membuat kebijakan gaduh salah satunya membebaskan ribuan narapidana. Menpora Zainudin Amali dan Menteri Pariwisata Wisnuhutama yang sampai saat ini tidak terdengar suara maupun kinerjanya.

Menteri Perdagangan, Agus Suparmanto dinilai tidak mampu mengatasi mafia perdagangan gula. Menteri Ketenagakerjaan, Ida Fauziah yang justru malah mengizinkan ratusan tenaga kerja asing (TKA) asal China masuk ke Indonesia di tengah pandemik virus corona baru (Covid-19).

Menteri Sosial, Juliari Batubara tak mampu mengkoordinasikan penyaluran bantuan sosial (Bansos), Menkominfo Jhony G Plate dianggap tidak jelas kiprahnya di tengah kebingungan Jokowi menghadapi pandemik Covid-19.

Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi justru tak muncul selama pelarangan mudik bisa jadi karena persoalan kesehatan, Menteri Perindustrian, Agus Gumiwang tak terdengar kiprahnya.

Menteri BUMN, Erick Thohir tidak jelas fungsi dan kontribusinya dalam membangun BUMN sebagai daya dukung ekonomi di tengah pademik Covid 19.

Selain itu, Menteri  Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Marves), Luhut Binsar Pandjaitan yang selalu memunculkan kontroversial sehingga memicu kegaduhan.

Neta mengingatkan, bahwa Jokowi jangan sekadar mengancam tanpa membuktikan perkataanya.

“Presiden Jokowi jangan sekadar mengancam, tapi reshuffle kabinet harus segera dilakukan. Sebab kabinet Presiden Jokowi semakin loyo dan tidak terarah, baik dalam upaya penegakan hukum, pembangunan sosial maupun ekonomi,” pungkas Neta.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Kades Diminta Tetap Tenang Sikapi Penyesuaian Dana Desa

Rabu, 31 Desember 2025 | 12:10

Demokrat Bongkar Operasi Fitnah SBY Tentang Isu Ijazah Palsu Jokowi

Rabu, 31 Desember 2025 | 12:08

KPK Dalami Dugaan Pemerasan dan Penyalahgunaan Anggaran Mantan Kajari HSU

Rabu, 31 Desember 2025 | 12:01

INDEF: MBG sebuah Revolusi Haluan Ekonomi dari Infrastruktur ke Manusia

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:48

Pesan Tahun Baru Kanselir Friedrich Merz: Jerman Siap Bangkit Hadapi Perang dan Krisis Global

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:40

Prabowo Dijadwalkan Kunjungi Aceh Tamiang 1 Januari 2026

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:38

Emas Antam Mandek di Akhir Tahun, Termurah Rp1,3 Juta

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:26

Harga Minyak Datar saat Tensi Timteng Naik

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:21

Keuangan Solid, Rukun Raharja (RAJA) Putuskan Bagi Dividen Rp105,68 Miliar

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:16

Wacana Pilkada Lewat DPRD Salah Sasaran dan Ancam Hak Rakyat

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:02

Selengkapnya