Berita

Kanselir Jerman, Angela Merkel/Net

Dunia

Hubungan Merenggang, Angela Merkel Minta Eropa Pertimbangkan Kembali Hubungan Dengan AS

MINGGU, 28 JUNI 2020 | 15:08 WIB | LAPORAN: SARAH MEILIANA GUNAWAN

Hubungan Amerika Serikat (AS) dengan para sekutunya mulai terlihat merenggang seiring dengan berbagai keputusan dan tindakan yang diambil oleh Presiden Donald Trump.

Akibatnya, Kanselir Jerman, Angela Merkel, meminta Eropa untuk mempertimbangkan kembali hubungan dengan AS, khususnya jika negeri Paman Sam tersebut sudah enggan menjadi kekuatan dunia.

Hal tersebut disampaikan Merkel dalam sebuah wawancara dengan enam surat kabar Eropa, melansir CGTN, Minggu (28/6).

"Kita tumbuh dalam pengetahuan tertentu bahwa Amerika Serikat ingin menjadi kekuatan dunia. Seandainya AS sekarang ingin menarik diri dari perannya dengan kehendaknya sendiri, kita harus merenungkannya dengan sangat dalam," ujar Merkel.

Baru-baru ini, hubungan Merkel dan Trump mulai terlihat tidak baik. Salah satu pemicunya adalah ketika Merkel menolak undangan Trump untuk melakukan KTT G7 secara langsung di Washington.

Merkel sendiri mengaku menolak undangan tersebut karena situasi pandemik Covid-19 yang berisiko. Alhasil, KTT G7 secara langsung pun dibatalkan.

Seiring dengan itu, Trump pada 15 Juni mengumumkan pihaknya akan mengurangi separuh dari jumlah pasukan AS di Jerman. Alasannya karena Jerman tidak memberikan kontribusi yang sesuai kepada Pakta Militer Atlantik Utara (NATO) dan memperlakukan AS dengan buruk dalam perdagangan.

Menanggapi hal tersebut, Merkel mengatakan, keputusan untuk menarik pasukan berada di tangan AS karena pada dasarnya kehadiran mereka untuk menjaga kepentingan Washington.

"Pasukan Amerika di Jerman membantu melindungi tidak hanya Jerman dan bagian Eropa dari NATO tetapi juga kepentingan Amerika Serikat," papar Merkel.

"Kami di Jerman tahu bahwa kami harus menghabiskan lebih banyak untuk pertahanan. Kami telah mencapai peningkatan yang cukup besar dalam beberapa tahun terakhir, dan kami akan melanjutkan jalan itu untuk meningkatkan kemampuan militer kami," lanjutnya.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

UPDATE

Prabowo-Gibran Perlu Buat Kabinet Zaken

Jumat, 03 Mei 2024 | 18:00

Dahnil Jamin Pemerintahan Prabowo Jaga Kebebasan Pers

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:57

Dibantu China, Pakistan Sukses Luncurkan Misi Bulan Pertama

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:46

Prajurit Marinir Bersama Warga di Sebatik Gotong Royong Renovasi Gereja

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:36

Sakit Hati Usai Berkencan Jadi Motif Pembunuhan Wanita Dalam Koper

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:26

Pemerintah: Internet Garapan Elon Musk Menjangkau Titik Buta

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:26

Bamsoet Minta Pemerintah Transparan Soal Vaksin AstraZeneca

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:16

DPR Imbau Masyarakat Tak Tergiur Investasi Bunga Besar

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:06

Hakim MK Singgung Kekalahan Timnas U-23 dalam Sidang Sengketa Pileg

Jumat, 03 Mei 2024 | 16:53

Polisi Tangkap 2.100 Demonstran Pro-Palestina di Kampus-kampus AS

Jumat, 03 Mei 2024 | 16:19

Selengkapnya