Berita

Ketua Dewan Pertimbangan MUI Din Syamsuddin/Net

Politik

Rektor ITB AD: Rasanya Din Syamsuddin Tidak Seperti Yang Dituduhkan

MINGGU, 28 JUNI 2020 | 13:58 WIB | LAPORAN: JAMALUDIN AKMAL

Tuduhan radikal dan berencana menumbangkan Presiden Joko Widodo yang dialamatkan alumni ITB kepada Ketua Dewan Pertimbangan MUI Pusat Din Syamsuddin adalah tidak benar dan menyesatkan.

Begitu tegas Rektor Institut Teknologi dan Bisnis Ahmad Dahlan (ITB AD) Mukhaer Pakkanna yang mengaku menyayangkan sikap para alumni yang meminta agar Din Syamsuddin dicopot dari Majelis Wali Amanat Institut Teknologi Bandung (ITB).

Permintaan itu dilatarbelakangi pernyataan-pernyataan, sikap, serta sepak terjang Din Syamsuddin yang keras pada pemerintah. Bahkan, muncul juga kabar bahwa para alumni menyebut Din Syamsuddin sebagai tokoh radikal.


"Rasanya beliau (Din Syamsuddin) tidak seperti (tuduhan) itu lah. Pak Din tidak akan melakukan hal-hal yang negatif terhadap negara, tidak lah," ucap Mukhaer Pakkanna kepada Kantor Berita Politik RMOL, Minggu (28/6).

Padahal, kata Mukhaer, arti radikal secara sesungguhnya merupakan hal yang baik. Namun hal itu secara umum berubah menjadi stigma yang negatif.

"Kalau persepsi orang yang disebut radikal itu kan ekstrimisme, ya sudah stigmatik dan dianggap negatif gitu ya, kalau kita gunakan persepsi seperti itu, rasanya Pak Din nggak seperti itu. Artinya kalau radikal itu membabi buta menumbangkan rezim kekuasaan gitu lah ya, itu yang mereka sebut radikal yang persepsi umum atau negatif," jelas Mukhaer.

Bahkan, Mukhaer sebenarnya menyayangkan pilihan mantan ketua umum PP Muhammadiyah yang mengundurkan diri dari Majelis Wali Amanat ITB.

"Saya kira justru mestinya pak Din jangan mundur ya, itu memberi pelajaran kepada civitas akademik ITB bahwa harus kembali ke habitatnya dulu, kebebasan berfikir, melahirkan pemimpin ya," pungkas Mukhaer.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Demokrat: Tidak Benar SBY Terlibat Isu Ijazah Palsu Jokowi

Rabu, 31 Desember 2025 | 22:08

Hidayat Humaid Daftar Caketum KONI DKI Setelah Kantongi 85 Persen Dukungan

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:57

Redesain Otonomi Daerah Perlu Dilakukan untuk Indonesia Maju

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:55

Zelensky Berharap Rencana Perdamaian Bisa Rampung Bulan Depan

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:46

Demokrasi di Titik Nadir, Logika "Grosir" Pilkada

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:37

Demokrat: Mari Fokus Bantu Korban Bencana, Setop Pengalihan Isu!

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:35

Setoran Pajak Jeblok, Purbaya Singgung Perlambatan Ekonomi Era Sri Mulyani

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:14

Pencabutan Subsidi Mobil Listrik Dinilai Rugikan Konsumen

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:02

DPRD Pastikan Pemerintahan Kota Bogor Berjalan

Rabu, 31 Desember 2025 | 20:53

Refleksi Tahun 2025, DPR: Kita Harus Jaga Lingkungan!

Rabu, 31 Desember 2025 | 20:50

Selengkapnya