Berita

Warga menuntut pembebasan Michael Kovrig dan Michael Spavor/Net

Dunia

Dituding Sewenang-wenang, China Jengkel Dan Minta Kanada Segera Bebaskan Bos Huawei

MINGGU, 28 JUNI 2020 | 07:57 WIB | LAPORAN: SARAH MEILIANA GUNAWAN

China mulai kesal dengan seruan Kanada untuk membebaskan dua warganya, Michael Kovrig dan Michael Spavor yang ditangkap karena diduga melakukan aksi spionase.

Kovrig yang merupakan mantan diplomat dan Spavor, seorang pengusaha, ditangkap pada akhir 2018 oleh otoritas China.

Kanada sendiri menganggap penangkapan tersebut merupakan aksi balasan karena Ottawa telah menahan bos raksasa teknologi China, Huawei Technologies, Meng Wanzhou atas tuduhan penipuan. Ia ditangkap di Vancouver dengan surat perintah dari Amerika Serikat (AS).


Baru-baru ini, Meng dinyatakan akan diekstradisi ke AS yang memicu kemarahan China. Setelahnya, Beijing mengumumkan peradilan bagi Kovrig dan Spavor.

Menanggapi hal tersebut, Perdana Menteri Kanada, Justin Trudeau meminta agar China tidak berlaku sewenang-wenang dan segera membebaskan dua warganya.

Melansir Reuters, seruan yang sama juga dilakukan oleh Menteri Luar Negeri Mike Pompeo.

Warga Kanada juga melakukan protes agar China segera membebaskan Kovrig dan Spavor.

Menanggapi hal tersebut, seorang perwakilan dari Kedutaan Besar China di Ottawa memberikan kritikan tajam pada Kanada. Kritikan tersebut diunggah di situs web pada Sabtu (27/6).

“Fakta-faktanya jelas dan bukti kuat dan memadai. Tuduhan apa yang disebut sebagai 'sewenang-wenang' dengan menahan warga Kanada sama sekali tidak berdasar," bunyi unggahan tersebut.

Perwakilan tersebut mengatakan, penahanan Kovrig dan Spavor tidaklah sewenang-wenang, namun penangkapan Meng lah yang demikian, sembari meminta agar Kepala Keuangan Huawei tersebut segera dikembalikan ke China.

"Berhentilah membuat pernyataan tidak bertanggung jawab atas kasus Michael Kovrig dan Michael Spavor, serta (berhenti) berikan tekanan pada China melalui diplomasi megafon," tekannya.

Istri Kovrig pada pekan ini telah meminta Menteri Kehakiman Kanada mempertimbangkan untuk ikut campur dalam kasus ekstradisi antara Meng dan suaminya.

Namun Trudeau mengatakan, menukar Meng untuk Kovrig dan Spavor akan melemahkan nilai-nilai dan sistem keadilan Kanada.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

UPDATE

Ekonom: Pertumbuhan Ekonomi Akhir Tahun 2025 Tidak Alamiah

Jumat, 26 Desember 2025 | 22:08

Lagu Natal Abadi, Mariah Carey Pecahkan Rekor Billboard

Jumat, 26 Desember 2025 | 21:46

Wakapolri Kirim 1.500 Personel Tambahan ke Lokasi Bencana Sumatera

Jumat, 26 Desember 2025 | 21:45

BNPB: 92,5 Persen Jalan Nasional Terdampak Bencana Sumatera Sudah Diperbaiki

Jumat, 26 Desember 2025 | 21:09

Penerapan KUHP Baru Menuntut Kesiapan Aparat Penegak Hukum

Jumat, 26 Desember 2025 | 20:37

Ancol dan TMII Diserbu Ribuan Pengunjung Selama Libur Nataru

Jumat, 26 Desember 2025 | 20:26

Kebijakan WFA Sukses Dongkrak Sektor Ritel

Jumat, 26 Desember 2025 | 19:56

Dua Warga Pendatang Yahukimo Dianiaya OTK saat Natal, Satu Tewas

Jumat, 26 Desember 2025 | 19:42

21 Wilayah Bencana Sumatera Berstatus Transisi Darurat

Jumat, 26 Desember 2025 | 19:32

Jangan Sampai Aceh jadi Daerah Operasi Militer Gegara Bendera GAM

Jumat, 26 Desember 2025 | 18:59

Selengkapnya