Berita

Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto dan Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Arief Poyuono/Net

Politik

Arief Poyuono Sebenarnya Sedang Menyelamatkan Nama Besar Prabowo Subianto

MINGGU, 28 JUNI 2020 | 06:57 WIB | LAPORAN: JAMALUDIN AKMAL

Pernyataan Wakil Ketua Umum (Waketum) Partai Gerindra, Arief Poyuono yang menyebut isu PKI buatan kadrun (kadal gurun) yang inginkan jatuhkan Presiden Joko Widodo dinilai sebagai jurus untuk menyelamatkan nama besar Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto.

Pakar politik Universitas Al-Azhar, Ujang Komarudin mengurai bahwa Arief Poyuono merupakan anak buah Prabowo Subianto di partai. Artinya, setiap manuver yang dilakukan Arief Poyuono sebagai seorang kader pasti berpangkal dari niat untuk menyelamatkan ketua umum.

Menurutnya, ketua umum Federasi Serikat Pekerja BUMN Bersatu itu sedang ingin menyelamatkan Prabowo dari kursi Menteri Pertahanan. Arief Poyuono sadar betul, jika sampai Prabowo direshuffle, maka karir politik mantan Danjen Kopassus itu tamat. Dengan kata lain, Prabowo menjadi lemah jika ingin kembali bertarung di Pilpres 2024 mendatang.

"AP (Arief Poyuono) itu anak buahnya PS (Prabowo Subianto) di Gerindra. AP pasti akan dukung dan selamatkan PS. AP itu salah satu pilarnya PS. Jadi tentu akan dukung PS," ucap Ujang Komarudin kepada Kantor Berita Politik RMOL, Minggu (28/6).

Ujang Komarudin menilai, pernyataan Arief Poyuono sejatinya juga dilatarbelakangi oleh kesaksian Prabowo sendiri yang menyebut bahwa Presiden Jokowi berjuang demi kepentingan rakyat.

Arief Poyuono, sambungnya, langsung bergerak untuk mengejawantahkan maksud dari apa yang dimaui Prabowo, di mana kader yang lain masih kesulitan menangkap pesan itu.

"AP tahu betul apa yang harus dilakukannya. Menjaga nama baik PS adalah hal yang rasional. Mengkhianati PS bukanlah hal yang bijak. Menjaga dan menyelamatkan muka PS adalah kewajiban bagi AP," jelas Ujang.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Bey Machmudin: Prioritas Penjabat Adalah Kepentingan Rakyat

Sabtu, 20 April 2024 | 19:53

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

UPDATE

Timnas Amin Siang Ini Dibubarkan

Selasa, 30 April 2024 | 09:59

Perbuatan Nurul Ghufron Dinilai Tidak Melanggar Etik

Selasa, 30 April 2024 | 09:57

Parpol Ramai-ramai Gabung Koalisi Prabowo Jadi Alarm Matinya Oposisi

Selasa, 30 April 2024 | 09:55

PKS Oposisi atau Koalisi Tunggu Keputusan Majelis Syuro

Selasa, 30 April 2024 | 09:46

Anggaran Sudah Disetujui, DPRD DKI Tunggu Realisasi RDF Skala Perkotaan

Selasa, 30 April 2024 | 09:36

Beli Sabu, Oknum Polisi Tulungagung Ditangkap

Selasa, 30 April 2024 | 09:31

MPR akan Bangun Komunikasi Politik dengan Jokowi hingga Hamzah Haz Jelang Transisi

Selasa, 30 April 2024 | 09:27

Jakarta Hari Ini Cenderung Cerah Berawan

Selasa, 30 April 2024 | 09:19

Perahu Rombongan Kader PMII Terbalik, Satu Meninggal

Selasa, 30 April 2024 | 09:06

2 Mei, Penentu Lolos Tidaknya Garuda Muda ke Olimpiade Paris

Selasa, 30 April 2024 | 08:48

Selengkapnya