Berita

Anggota Komisi IX dari PDIP, M. Nabil Haroen/RMOL

Politik

Respons Edy Mulyadi Soal Loe Jual Gue Borong, Gus Nabil PDIP: Semua Terang Benderang Di Hadapan Hukum

SABTU, 27 JUNI 2020 | 13:47 WIB | LAPORAN: ANGGA ULUNG TRANGGANA

Koordinator aksi Aliansi Nasional Anti Komunis di DPR, Edy Mulyadi mengatakan bahwa tidak akan takut dengan langkah PDIP terkait dengan insiden pembakaran bendera partati berlambang banteng.

"Jadi kalau Hasto bilang mau bawa ke ranah hukum, siap nggak masalah! Kalau si Tjahjo yang mantan Menteri Dalam Negeri itu mengatakan "siapkan semuanya lapor ke Polres-Polres ke Polsek-Polsek setiap daerah", siap kita layani, ngapain takut menghadapi gerombolan Trisila sama Ekasila. Saya mau katakan, loe jual, gue borong, bukan cuma gue beli. Hasto, Tjahjo, ini kamu mau jual, kita borong," demikian kata Edy Mulyadi, Jumat (26/6).

Merespons pernyataan Edy, Politisi PDIP Muchamad Nabil Haroen menegaskan bahwa demonstrasi yang berujung pembakaran bendera partainya sangat disayangkan.


Menurut Gus Nabil -sapaan akrabnya- segala bentuk tindakan anarkis harus diusut secara hukum, karena perilaku pembakaran bendera partainya merupakan bentuk demokrasi yang kebabalasan.

"Kritik atas RUU HIP itu wajar saja, boleh saja, asal dengan cara yang baik dengan media yang tidak melanggar hukum. Akan tetapi, membakar bendera partai politik yang sah dan legal di negeri ini, apapun partai itu merupakan kesembronoan dan memicu konflik horizontal. Maka, harus ada investigasi dan proses hukum," demikian kata Gus Nabil kepada Kantor Berita Politik RMOL, Sabtu (27/6).

Pria yang juga Ketua Umum Pagar Nusa NU ini menghormati pernyataan Edy yang menyatakan tidak takut dengan langkah hukum PDIP.

Kata Gus Nabil, Indonesia sebagai negara hukum akan dapat memutuskan secara transparan apakah pembakaran bendera suatu partai merupakan tindakan melawan hukum atau tidak.

"Akan kita lihat bersama di pengadilan. Semuanya akan terang benderang di hadapan hukum," demikian kata Koordinator Aspri Ketua Umum PBNU, Kiai Said Aqil Siroj.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Kades Diminta Tetap Tenang Sikapi Penyesuaian Dana Desa

Rabu, 31 Desember 2025 | 12:10

Demokrat Bongkar Operasi Fitnah SBY Tentang Isu Ijazah Palsu Jokowi

Rabu, 31 Desember 2025 | 12:08

KPK Dalami Dugaan Pemerasan dan Penyalahgunaan Anggaran Mantan Kajari HSU

Rabu, 31 Desember 2025 | 12:01

INDEF: MBG sebuah Revolusi Haluan Ekonomi dari Infrastruktur ke Manusia

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:48

Pesan Tahun Baru Kanselir Friedrich Merz: Jerman Siap Bangkit Hadapi Perang dan Krisis Global

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:40

Prabowo Dijadwalkan Kunjungi Aceh Tamiang 1 Januari 2026

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:38

Emas Antam Mandek di Akhir Tahun, Termurah Rp1,3 Juta

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:26

Harga Minyak Datar saat Tensi Timteng Naik

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:21

Keuangan Solid, Rukun Raharja (RAJA) Putuskan Bagi Dividen Rp105,68 Miliar

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:16

Wacana Pilkada Lewat DPRD Salah Sasaran dan Ancam Hak Rakyat

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:02

Selengkapnya