Berita

Direktur Eksekutif Parameter Politik, Adi Prayitno/Net

Politik

Pengamat: Pembakaran Bendera Partai Bisa Terjadi Bukan Hanya Ke PDIP

SABTU, 27 JUNI 2020 | 13:36 WIB | LAPORAN: AHMAD SATRYO

Bendera PDI Perjuangan dibakar saat aksi ormas Islam GNPF Ulama, FPI, dan PA 212 yang menolak Rancangan Undang-Undang Haluan Ideologi Pancasila (RUU HIP), di depan Gedung DPR, Jakarta, Rabu (24/6).

Kejadian ini ramai diperbincangkan sejumlah kalangan, terutama oleh kader PDIP yang merasa tersinggung lambang organisasinya diperlakukan demikian oleh massa aksi yang digagas PA 212 Cs.

Dari banyak pihak mengomentari peristiwa yang tidak baru ini, Direktur Eksekutif Parameter Politik, Adi Prayitno memberikan penilaian dari sudut pandang yang berbeda.

Dia menuturkan, pembekaran bendera PDIP yang dilakukan oknum massa aksi PA 212 dalam aksi penolakan RUU HIP bersifat subjektif. Karena dalam pandangannya, salah satu organisasi massa Islam itu tidak merepresentasikan suara umat muslim di seluruh Indonesia.

"Ketika 212 bakar bendera PDIP ya dia tentu enggak mewakili kelompok manapun, dia hanya mewakili kelompok 212 saja," ujarnya saat dihubungi Kantor Berita Politik RMOL, Sabtu (27/6).

Dari situ, Adi Prayitno memprediksi kejadian serupa bisa didapatkan oleh partai selain PDIP. Karena secara tidak langsung, RUU HIP yang digagas PDIP telah menyinggung perasaan umat Islam yang masuk ke dalam kelompok PA 212.

Sehingga, peristiwa pembakaran bendera PDIP hanya satu contoh, yang apabila ada satu partai yang menelurkan kebijakan dengan menyinggung ideologi suatu kelompok, maka bukan tidak mungkin aksi serupa kembali terjadi.

"Apa yang dilakukan PA 212 itu ya bisa terjadi pada partai lain, bukan hanya PDIP yang diangap kebijakan-kebijakan politiknya dinilai tidak islami, bertentangan dengan umat islam dan seterusnya," ucapnya.

"Hari ini PDIP, tapi tidak ada yang menjamin bahwa ke depan bukan hanya PDIP. Bisa juga partai lain juga dikritik, dan ada pembakaran-pembakaran bendera partai," tutup Adi Prayitno menambahkan.

Populer

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Ketua Alumni Akpol 91 Lepas Purna Bhakti 13 Anggota

Minggu, 05 Mei 2024 | 17:52

Pj Gubernur Jabar Ingin Persiapan Penyelenggaraan Ibadah Haji Sempurna

Kamis, 02 Mei 2024 | 03:58

Kantongi Sertifikasi NBTC, Poco F6 Segera Diluncurkan

Sabtu, 04 Mei 2024 | 08:24

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

UPDATE

Daftar Bakal Calon Gubernur, Barry Simorangkir Bicara Smart City dan Kesehatan Untuk Sumut

Selasa, 07 Mei 2024 | 22:04

Acara Lulus-Lulusan Pakai Atribut Bintang Kejora, Polisi Turun ke SMUN 2 Dogiyai

Selasa, 07 Mei 2024 | 21:57

Konflik Kepentingan, Klub Presiden Sulit Diwujudkan

Selasa, 07 Mei 2024 | 21:41

Lantamal VI Kirim Bantuan Kemanusiaan Untuk Korban Banjir dan Longsor di Luwu

Selasa, 07 Mei 2024 | 21:33

Ketua MPR: Ditjen Bea Cukai, Perbaiki Kinerja dan Minimalkan Celah Pelanggaran!

Selasa, 07 Mei 2024 | 21:33

Anies: Yang Tidak Mendapatkan Amanah Berada di Luar Kabinet, Pakem Saya

Selasa, 07 Mei 2024 | 21:25

Ide Presidential Club Karena Prabowo Ingin Serap Pengalaman Presiden Terdahulu

Selasa, 07 Mei 2024 | 21:17

Ma’ruf Amin: Presidential Club Ide Bagus

Selasa, 07 Mei 2024 | 21:09

Matangkan Persiapan Pilkada, Golkar Gelar Rakor Bacakada se-Sumut

Selasa, 07 Mei 2024 | 21:04

Dua Kapal Patroli Baru Buatan Dalam Negeri Perkuat TNI AL, Ini Spesifikasinya

Selasa, 07 Mei 2024 | 21:00

Selengkapnya