Berita

Anggota Majelis Tinggi Partai Demokrat, Syarief Hasan/RMOL

Politik

Syarief Hasan Cium Gelagat RUU HIP Konspirasi Untuk Perkuat BPIP

SABTU, 27 JUNI 2020 | 05:30 WIB | LAPORAN: FAISAL ARISTAMA

Adanya RUU Haluan Ideologi Pancasila (HIP) disinyalir untuk menguatkan Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP). Hal itu lantaran BPIP yang sejatinya dibentuk oleh Peraturan Presiden (Perpes) akan dibuatkan UU untuk memperkuat lembaga tersebut.

Begitu disampaikan Anggota Majelis Tinggi Partai Demokrat, Syarief Hasan saat mengisi diskusi daring yang digelar DPP Partai Demokrat bertajuk 'Agama dan Pancasila, Merawat KeIndonesiaan: Bedah Tuntas RUU HIP', pada Jumat (26/6).

"Seperti kita ketahui BPIP dibentuk melalui Perpres. Nah, mereka mengatakan bahwa kalau dengan Perpres itu tidak kuat, sehingga mereka mengingingkan melalui UU," kata Syarief Hasan.


"Nah kalau kita lihat isi RUU, sepertiga berisi bagaimana peran dan fungsi BPIP. Saya melihat ternyata ini ada satu konspirasi tertentu," sambungnya.

Menurut Wakil Ketua MPR RI Fraksi Demokrat ini, berdasarkan pengalaman sebelum-sebelumnya, peran BPIP itu tidak perlu diatur melalui UU melainkan cukup dengan Perpres yang bisa dibentuk dan juga dibubarkan.

"Nah itu yang tidak mereka kehendaki. Dengan demikian kami melihat mereka ingin berikan BPIP menjadi satu lembaga yang ingin sama-sama dengan DPR untuk melakukan sosialisasi Pancasia," tuturnya.

"Ini ada konspirasi tertentu bahwa kepentingan BPIP menjadi salah satu pemikiran mereka sehingga RUU (HIP) dilanjutkan," imbuh dia.

Lebih jauh dari itu, Syarief Hasan menegaskan bahwa pihaknya telah menarik diri dari pembahasan RUU HIP yang telah masuk Prolegnas 2020 dan kini menjadi polemik di tengah masyarakat itu. Fraksi Demokrat memandang RUU HIP tidak memiliki urgensi apapun untuk dibahas di tengah pandemik Covid-19.

"Sesuai arahan dari Ketum dan Ketua Fraksi bahwa Demokrat menginginkan agar RUU HIP supaya didrop dari Prolegnas 2020, tidak perlu ditunda, tapi dihentikan. Mari kita hidup berbangsa dan bernegara dengan satu kesatuan dengan falsafah Pancasila yang sudah final," tutupnya.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Kades Diminta Tetap Tenang Sikapi Penyesuaian Dana Desa

Rabu, 31 Desember 2025 | 12:10

Demokrat Bongkar Operasi Fitnah SBY Tentang Isu Ijazah Palsu Jokowi

Rabu, 31 Desember 2025 | 12:08

KPK Dalami Dugaan Pemerasan dan Penyalahgunaan Anggaran Mantan Kajari HSU

Rabu, 31 Desember 2025 | 12:01

INDEF: MBG sebuah Revolusi Haluan Ekonomi dari Infrastruktur ke Manusia

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:48

Pesan Tahun Baru Kanselir Friedrich Merz: Jerman Siap Bangkit Hadapi Perang dan Krisis Global

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:40

Prabowo Dijadwalkan Kunjungi Aceh Tamiang 1 Januari 2026

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:38

Emas Antam Mandek di Akhir Tahun, Termurah Rp1,3 Juta

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:26

Harga Minyak Datar saat Tensi Timteng Naik

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:21

Keuangan Solid, Rukun Raharja (RAJA) Putuskan Bagi Dividen Rp105,68 Miliar

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:16

Wacana Pilkada Lewat DPRD Salah Sasaran dan Ancam Hak Rakyat

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:02

Selengkapnya