Berita

Ray Rangkuti/RMOL

Politik

Pembakaran Bendera Parpol Bentuk Akumulasi Kekecewaan Rakyat Pada Legislatif

JUMAT, 26 JUNI 2020 | 17:16 WIB | LAPORAN: JAMALUDIN AKMAL

Aksi pembakaran bendera PDIP saat unjuk rasa atas kebijakan wakil rakyat di DPR RI yang penuh kontroversi dianggap sebagai puncak rasa kekecewaan rakyat Indonesia.

Aktivis 98, Ray Rangkuti mengatakan, aksi tersebut bukanlah pertama kali terjadi atas kekecewaan masyarakat terhadap hasil legislasi di DPR.

"Ini bukan kali pertama kekecewaan masyarakat atas hasil legislas di DPR. Sejak penetapan UU KPK yang baru, pembahasan RUU KUHP, RUU Cipta Lapangan Kerja, UU Minerba dan kemarin rencana pembahasan RUU HIP. Semua dilakukan dengan menerabas berbagai kritik dan keberatan publik," ucap Ray Rangkuti kepada Kantor Berita Politik RMOL, Jumat (26/6).

Hal itu kata Ray, diakibatkan karena minimnya sosialisasi dari DPR RI. Bahkan, etika legislasi dianggap sering diabaikan dan minim partisipasi.

"Jika dilihat dalam kerangka panjang dan besar ini maka kekecewaan demonstran itu bisa dipahami. Kekecewaan sekaligus ketakutan bahwa partai-partai di DPR akan terus mengabaikan protes dan kritik publik," jelasnya.

Sambungnya, adanya aksi pembakaran bendera salah satu partai politik merupakan suatu bentuk akumulasi dari rasa kekecewaan rakyat kepada partai politik yang ada di DPR.

"Jadi ini adalah akumulasi dari berbagai kekecewaan dan kekhawatiran itu, tentu disamping subtansi RUUnya yang dipersoalkan. Sikap keras menghadapi aspirasi warga tidak akan menghasilkan kesejatian bangsa. Alih-alih kesejatian, yang muncul adalah warga yang terus merasa terabaikan, terpinggirkan dan tentu saja rasa tidak puas yang dalam," bebernya.

Dengan demikian, Ray berharap adanya aksi pembakaran bendera tersebut harus dilihat dalam kerangka yang lebih dalam sebabnya.

"Oleh karena itulah, baiknya demontrasi dan juga pembakaran bendera salah satu partai itu dilihat dalam rangka tidak maksimalnya pendekatan partai terhadap rakyat," pungkas Ray.

Populer

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Pj Gubernur Jabar Ingin Persiapan Penyelenggaraan Ibadah Haji Sempurna

Kamis, 02 Mei 2024 | 03:58

Telkom Buka Suara Soal Tagihan ‘Telepon Tidur’ Rp9 Triliun Pertahun

Kamis, 25 April 2024 | 21:18

UPDATE

Lanal Banten dan Stakeholder Berjibaku Padamkan Api di Kapal MT. Gebang

Minggu, 05 Mei 2024 | 19:55

Indonesia Tetapkan 5,5 Juta Hektare Kawasan Konservasi untuk Habitat Penyu

Minggu, 05 Mei 2024 | 19:41

Kepercayaan Global Terus Meningkat pada Dunia Pelayaran Indonesia

Minggu, 05 Mei 2024 | 19:27

TNI AU Distribusikan Bantuan Korban Banjir di Sulsel Pakai Helikopter

Minggu, 05 Mei 2024 | 19:05

Taruna Jadi Korban Kekerasan, Alumni Minta Ketua STIP Mundur

Minggu, 05 Mei 2024 | 18:42

Gerindra Minta Jangan Adu Domba Relawan dan TKN

Minggu, 05 Mei 2024 | 18:19

Ketua Alumni Akpol 91 Lepas Purna Bhakti 13 Anggota

Minggu, 05 Mei 2024 | 17:52

Jadi Lokasi Mesum, Satpol PP Bangun Posko Keamanan di RTH Tubagus Angke

Minggu, 05 Mei 2024 | 17:24

Perbenihan Nasional Ikan Nila Diperluas untuk Datangkan Cuan

Minggu, 05 Mei 2024 | 16:59

Komandan KRI Diponegoro-365 Sowan ke Pimpinan AL Cyprus

Minggu, 05 Mei 2024 | 16:52

Selengkapnya