Berita

Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil/Istimewa

Kesehatan

Kecuali Bodebek, Per Hari Ini PSBB Jabar Resmi Disetop

JUMAT, 26 JUNI 2020 | 15:49 WIB | LAPORAN: AGUS DWI

Per hari ini, Jumat (26/6), pembatasan sosial berskala besar (PSBB) tingkat provinsi Jawa Barat tidak lagi dilanjutkan.

Menurut Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil, keputusan dihentikannya PSBB itu berdasarkan pada angka reproduksi virus (Rt) yang terus bertahan di bawah 1 selama 6 minggu terakhir. Sesuai standar World Health Organization (WHO), angka 1 bisa dianggap terkendali.

“Seluruh Jawa Barat hari ini tidak ada lagi PSBB, kecuali Bodebek. Sudah diputuskan kita semuanya 100 persen melaksanakan AKB,” ucap Gubernur Jabar, usai meninjau pelaksanaan tes masif bersama Badan Intelejen Negara (BIN) di Gedung Sate, Kota Bandung, Jumat (26/6).


“Walau judulnya AKB tapi kewaspadaan tidak turun, tapi improvisasi lokalisir di desa/kelurahan di skala mikro pembatasan tetap dilakukan, tapi skala Jabar dihentikan, dan dilanjutkan dengan kebijakan lokal,” tambah Emil, sapaan akrabnya, dikutip Kantor Berita RMOLJabar.

Khusus untuk wilayah Bodebek, kata Emil, akan tetap mengikuti kebijakan PSBB transisi yang ditetapkan Pemprov DKI Jakarta hingga 2 Juli mendatang.

Ditambahkan Emil, pihaknya akan fokus pada pengetesan masif di wilayah yang potensinya tinggi dalam penyebaran virus. Di antaranya pasar tradisional, tempat wisata, rumah ibadah, hingga tempat transit pergerakan orang seperti terminal, stasiun, hingga bandara.

“Beban hanya tiga hal saja. Pasar, pariwisata, dan yang ketiga adalah titik berangkat terminal dan stasiun. Ini akan mengiringi 627 ambulans yang diubah jadi mobil covid tes,” ungkapnya.

Dalam pelaksanaannya, lanjut Emil, pihaknya akan bekerja sama dengan instansi lain. Dirinya mencontohkan upaya kolaborasi seperti dengan pengetesan masif bersama BIN akan terus dilakukan.

“Bersama BIN, dari kemarin sampai besok akan ada pengetesan kepada masyarakat di Gedung Sate dan akan diteruskan di wilayah Jabar lainnya. BIN dalam kegiatan tes masif ini menyediakan prosedur rapid test. Jika ada yang reaktif, dalam waktu yang bersamaan ada dua mobil dengan mesin PCR yang bisa melakukan Swab,” tutup Emil.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Kepuasan Publik Terhadap Prabowo Bisa Turun Jika Masalah Diabaikan

Minggu, 28 Desember 2025 | 13:46

Ini Alasan KPK Hentikan Kasus IUP Nikel di Konawe Utara

Minggu, 28 Desember 2025 | 13:17

PLN Terus Berjuang Terangi Desa-desa Aceh yang Masih Gelap

Minggu, 28 Desember 2025 | 13:13

Gempa 7,0 Magnitudo Guncang Taiwan, Kerusakan Dilaporkan Minim

Minggu, 28 Desember 2025 | 12:45

Bencana Sumatera dan Penghargaan PBB

Minggu, 28 Desember 2025 | 12:27

Agenda Demokrasi Masih Jadi Pekerjaan Rumah Pemerintah

Minggu, 28 Desember 2025 | 12:02

Komisioner KPU Cukup 7 Orang dan Tidak Perlu Ditambah

Minggu, 28 Desember 2025 | 11:45

Pemilu Myanmar Dimulai, Partai Pro-Junta Diprediksi Menang

Minggu, 28 Desember 2025 | 11:39

WN China Rusuh di Indonesia Gara-gara Jokowi

Minggu, 28 Desember 2025 | 11:33

IACN Ungkap Dugaan Korupsi Pinjaman Rp75 Miliar Bupati Nias Utara

Minggu, 28 Desember 2025 | 11:05

Selengkapnya